ESDM Ungkap Alasan Pertamina Akuisisi Perusahaan Bioetanol Brasil

Image title
14 Juni 2024, 14:48
Petugas bersiap melakukan pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax Green 95 saat peluncuran BBM tersebut di SPBU MT Haryono, Jakarta, Senin (24/7/2023). PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Patra Niaga resmi meluncurkan Pertamax Green 95 yakn
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww.
Petugas bersiap melakukan pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax Green 95 saat peluncuran BBM tersebut di SPBU MT Haryono, Jakarta, Senin (24/7/2023). PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Patra Niaga resmi meluncurkan Pertamax Green 95 yakni BBM Pertamax dengan campuran bioetanol 5 persen dan dijual seharga Rp13.500 per liter dengan RON 95.
Button AI Summarize

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendukung langkah PT Pertamina (Persero) mengakuisisi perusahaan bioetanol asal Brasil. Sekretaris Jendral (Sekjen) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana, mengatakan bahwa itu merupakan langkah sementara untuk menumbuhkan pasar di Indonesia.

Sebagai informasi bioetanol sering kali dijadikan bahan tambahan bensin sehingga menjadi biofuel. Bietanol menggunakan bahan baku nabati seperti tebu.

Dadan mengatakan, pemerintah dan Pertamina perlu membangun pasar bioetanol terlebih dahulu untuk mendukung produksinya. 

"Itu sebagai langkah sementara supaya kita bisa jalan, supaya marketnya bisa tumbuh di dalam negeri," ujar Dadan saat ditemui di Kantor Dirjen Migas, Jumat (14/6).

Namun demikian, Dadan mengatakan, pemerintah sebenarnya menginginkan agar kedepannya produksi etanol dilakukan di dalam negeri dari hulu ke hilir. Dengan demikian, Indonesia bisa mendapatkan manfaat dari pengurangan emisi karbon.

Pasalnya, Dadan mengatakan, pengurangan emisi karbon didapatkan dari pertumbuhan tebu yang menjadi bahan baku bioetanol. Dalam pertumbuhannya, tebu menyerap karbondioksida dan menghasilkan oksigen, sehingga membantu menurunkan emisi.

"Karena kalau produksinya dari luar lalu dipakai di sini, emisinya dibakar ada disini, tapi pengurangan emisinya ada disana," ujarnya. 

Instruksi Presiden

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) mengatakan masih melakukan kajian terhadap proses akuisisi pabrik gula dan etanol di Brasil. Langkah ini sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo untuk memperluas bisnis perusahaan.   

“Saat ini masih dalam tahap kajian secara komprehensif untuk mendapatkan hasil terbaik,” kata Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso saat Selasa (11/6).

Jokowi mendorong Pertamina untuk melakukan ekspansi ke bisnis masa depan yang berorientasi pada praktik ekonomi berkelanjutan. Pernyataan Jokowi sekaligus menegaskan arahan yang diberikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan kepada Pertamina untuk mengambil alih kepemilikan perusahaan gula dan etanol asal Brasil. 

"Saya kira Pertamina perlu ekspansi keluar. Itu adalah hal biasa untuk keuntungan perusahaan dan juga untuk melihat bisnis dan ekonomi masa depan," kata Jokowi dalam acara Hari Ulang Tahun ke-52 Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI). 

Kabar mengenai rencana Pertamina untuk mengakuisisi pabrik gula dan etanol asal Brazil pertama kali disuarakan oleh Luhut pada acara yang sama. Dia mengatakan, Pertamina kini masih masih melakukan uji tuntas atau due diligence dengan mempelajari data perusahaan tersebut.   

Luhut tak mengatakan secara jelas identitas perusahan gula dan etanol Brasil yang akan diakuisisi oleh Pertamina. Ia hanya mengatakan akuisisi yang dilakukan oleh Pertamina akan meningkatkan kualitas bensin domestik secara bertahap melalui campuran bioetanol.  

Apabila rencana itu terwujud, Pertamina mampu menurunkan kadar sulfur dalam bahan bakar menjadi 50 parts per million (ppm) hingga 60 ppm dari kondisi saat ini di level 500 ppm. Penurunan tersebut dapat terwujud dalam jangka waktu tiga tahun. 

"Sehingga nanti Pertamina memiliki sumber energi dan sumber gula dari Brasil yang akan membuat ketahanan energi kita bagus," ujar Luhut

Reporter: Djati Waluyo

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...