Bahlil Minta Pembahasan RUU EBET Segera Dirampungkan

Image title
21 Agustus 2024, 06:12
Pejabat baru Menteri ESDM Bahlil Lahadalia melambaikan tangan saat pelantikannya di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/8/2024). Presiden Joko Widodo melantik Bahlil Lahadalia sebagai Menteri ESDM menggantikan Arifin Tasrif, Supratman Andi Agtas sebagai Men
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa.
Pejabat baru Menteri ESDM Bahlil Lahadalia melambaikan tangan saat pelantikannya di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/8/2024). Presiden Joko Widodo melantik Bahlil Lahadalia sebagai Menteri ESDM menggantikan Arifin Tasrif, Supratman Andi Agtas sebagai Menkumham menggantikan Yasonna Laoly, Rosan Roeslani sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM menggantikan Bahlil Lahadalia dan Angga Raka Prabowo sebagai Wamen Kominfo.

Ringkasan

  • Dirjen EBTKE mendapat arahan dari Menteri ESDM untuk mempercepat realisasi RUU EBET yang saat ini belum dijadwalkan untuk sidang lanjutan dengan DPR RI.
  • Prioritas utama arahan lainnya adalah pengembangan bioenergi, khususnya percepatan persiapan penerapan mandatori B40 pada 1 Januari 2025.
  • Implementasi B40 membutuhkan persiapan komprehensif, termasuk infrastruktur pelabuhan, sistem pengiriman, industri, dan alokasi modal yang cukup.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Direktur Jendral Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Eniya Listiani Dewi, menyebut dirinya telah mendapat arahan dari Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, untuk mempercepat realisasi Rancangan Undang-Undang Energi Baru Energi Terbarukan (RUU EBET).

Eniya mengatakan, dalam rapat pimpinan dengan Menteri ESDM baru dibahas mengenai RUU EBET yang sampai dengan saat ini masih belum terjadwalkan untuk sidang lanjutan dengan DPR RI.

"Itu yang tadi beliau (Bahlil) juga meminta itu dipercepat," ujar Eniya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (20/8).

Selain mengenai RUU EBET, Eniya menyebut dirinya juga mendapatkan arahan agar bioenergi menjadi prioritas utama untuk segera diselesaikan. Salah satunya adalah mempercepat persiapan mandatori pelaksanaan B40 atau pencampuran Bahan Bakar Minyak (BBM) dan minyak sawit dengan proporsi 40 persen.

"Mandatori nanti saya keluarkan Insya Allah ini sudah seatle di 1 Januari 2025," ujarnya.

Dia mengatakan, dibutuhkan banyak persiapan dalam melaksanakan program B40. Persiapan itu mulai dari pelabuhan, pengiriman, industri, dan juga modal yang tidak sedikit.

"Ini kita kasih waktu untuk persiapan sampai dengan Desember," ucapnya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Djati Waluyo

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...