PLN Targetkan Penggunaan Biomassa hingga 10,2 Juta Ton per Tahun

Image title
22 Agustus 2024, 11:33
Dua pekerja mengumpulkan serbuk kayu untuk dijadikan sebagai substitusi bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Desa Sintung, Kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah, NTB, Selasa (31/1/2023). Sepanjang tahun 2022, PLN NTB melalui program co-firin
ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/tom.
Dua pekerja mengumpulkan serbuk kayu untuk dijadikan sebagai substitusi bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Desa Sintung, Kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah, NTB, Selasa (31/1/2023). Sepanjang tahun 2022, PLN NTB melalui program co-firing telah memproduksi energi bersih sebesar 4.205 MWh dengan memanfaatkan biomassa sebanyak 5.923 ton (serbuk kayu, bonggol jagung, potongan kayu, dan sekam padi) dalam proses co-firing PLTU di Lombok dan Sumbawa.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Direktur Utama PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI), Iwan Agung Firstantara, mengatakan perseroan telah menyiapkan peta jalan atau roadmap penggunaan biomassa sebagai pengganti batu bara untuk bahan baku pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Pada 2024 perusahaan menargetkan lebih dari 2 juta ton biomassa untuk menggantikan batubara.

"Ini kita kembangkan sesuai roadmap, nantinya akan mencapai 10,2 juta ton biomassa per tahun," ujar Iwan dalam acara Lestari Summit 2024, Rabu (21/8).

Iwan mengatakan, sampai dengan 2023 PLN telah menggunakan biomassa sebagai pengganti batubara sebesar 1 juta ton per tahun. Sedangkan, pada 2024 perusahaan menargetkan lebih dari 2 juta ton biomassa untuk menggantikan batubara.

Ia menjelaskan, biomassa merupakan produk yang mampu menggerakkan ekonomi masyarakat. Pasalnya, biomassa tidak disediakan oleh korporasi, tetapi disediakan oleh masyarakat.

"Biomassa ini sifatnya adalah terpakaikan dan kita berhubungan langsung dengan petani-petani, dengan agregator-agregator tersendiri, jenisnya tersendiri. Alhamdulillah kita bisa menurunkan emisi karbon sekaligus bisa meningkatkan sepuluh ekonomi rakyat," ungkapnya.

Iwan mengatakan, sampai dengan 2024 PLN telah melaksanakan ujicoba co-firing di 46 PLTU dari 56 PLTU yang dimiliki PLN.

"Kita mempunyai 52 PLTU di seluruh Indonesia, sudah 46 PLTU kita lakukan uji co-firing ini, ternyata secara teknis tidak ada masalah. Batubara diganti sebagian dengan sekam padi, batubara diganti dengan serbuk gergaji, batang singkong,” ucapnya.

Dia menilai potensi pengembangan energi berkelanjutan terbuka sangat besar untuk Indonesia menuju transisi energi.

"Potensi mengubah batubara dengan energi terbarukan terbuka lebar. Kalau 10 persen dari 18.800 itu berarti 1800 megawatt," ujarnya.

Reporter: Djati Waluyo

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...