Pengunaan Hidrogen Hijau Bisa Kurangi 32% Emisi Karbon Global
Penggunaan hidrogen hijau dapat mengurangi 32 persen emisi global pada 2050. Hidrogen hijau dapat menjadi sumber energi listrik hingga pengganti bahan bakar minyak.
Co Director untuk Kebijakan Program Menuju Transisi Energi Rendah Karbon Indonesia (Mentari), Bagus Mudiantoro, mengatakan penggunaan hidrogen hijau, yang diproduksi dari sumber energi terbarukan melalui elektrolisis air, sangat penting dalam mencapai transisi energi.
Hidrogen dapat menggantikan bahan bakar fosil dan meningkatkan efisiensi energi, sehingga membantu mencapai target iklim dan transisi menuju ekonomi berkelanjutan.
Bagus mengatakan, potensi terbesar hidrogen hijau berasal dari pembangkit listrik. Hidrogen dapat menjadi energi yang dapat disimpan dalam jangka waktu cukup lama.
"Karena bersifat storage (penyimpanan), dapat menjangkau ke daerah-daerah terpencil," ujarnya.
Bagus mengatakan hidrogen telah digunakan dalam beberapa industri untuk seperti pupuk dan metanol. Selain itu, hidrogen juga dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk kendaraan berat, seperti truk. Penggunaan bahan bakar hidrogen lebih efisien dibandingkan dengan mesin diesel konvensional.
"Saat ini juga sedang dikembangkan hidrogen untuk kapal jauh atau vessel," ucapnya.
Bagus mengatakan, permintaan hidrogen di dunia akan terus meningkat hingga mencapai 140 juta ton pada 2030. Permintaan hidrogen akan terus naik menjadi 385 juta ton pada 2040 dan 660 juta ton pada tahun 2050.
Meningkatnya permintaan tersebut tak terlepas dari terus berkembangnya industri hidrogen di dunia dan industri penyimpanan hidrogen yang mulai tumbuh.