Tiga SMA Negeri di Jakarta Mulai Gunakan PLTS Atap

Tia Dwitiani Komalasari
5 Desember 2024, 13:06
Petugas melakukan perawatan terhadap panel surya di atap gedung Hotel Claro, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (2/8/2023). Kementerian ESDM mencatat pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap secara nasional hingga Mei 2023 telah mencapai 95 m
ANTARA FOTO/Arnas Padda/hp.
Petugas melakukan perawatan terhadap panel surya di atap gedung Hotel Claro, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (2/8/2023). Kementerian ESDM mencatat pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap secara nasional hingga Mei 2023 telah mencapai 95 megawatt atau sekitar 0,3 persen dari potensi PLTS atap di Indonesia yang dapat mencapai 32,5 gigawatt.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Tiga sekolah menengah atas (SMA) negeri di Jakarta mulai menggunakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap sebagai sumber energinya. Sekolah yang terpasang PLTS, yakni SMAN 70 Jakarta Selatan, SMAN 54 Jakarta Pusat, dan SMAN 53 Jakarta Barat.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendukung kehadiran Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap di sekolah. Hal itu diharapkan bisa mewujudkan sekolah nol emisi karbon di kawasan Jakarta.

“Kehadiran PLTS atap sekolah ini juga menjadi sarana penting untuk mendukung Pemerintah Jakarta dalam mewujudkan program sekolah net zero carbon,” kata Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Sarjoko dikutip Kamis (5/12).

Dia berharap PLTS mampu memberikan edukasi kepada pelajar terhadap pentingnya energi terbarukan di masa mendatang. Dia juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas sinergisitas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama PT Paiton Energi yang telah berupaya mendukung kebijakan energi terbarukan khususnya di dunia pendidikan.

"Saya berharap PLTS ini mampu memberikan dampak positif, baik dari segi ekonomi maupun lingkungan," katanya.

Presiden Direktur PT Paiton Energi, Fazil Erwin Alfitri, mengatakan PT Paiton Energy menghadirkan PLTS atap untuk sekolah dalam bentuk 20 unit Solar PV (Photovoltaic) dengan kapasitas 10 Kilowatt Peak (KWP). Satu PLTS atap tersebut mampu menyediakan listrik hingga 10 Kilowatt (KW) yang dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari sekolah.

Menurut Fazil, PLTS ini mampu mereduksi emisi CO2 sebesar 0,68 ton setiap bulannya. Ini setara dengan menanam satu pohon.

"Pemasangan tersebut sebagai bagian dari upaya kami turut mendukung pemerintah mencapai tiga dari 17 komitmen global dan nasional dalam tujuan pembangunan berkelanjutan, yaitu pendidikan berkualitas, energi Bersih dan terjangkau, serta Penanganan Perubahan iklim," ujar Fazil.

Kepala Sekolah SMAN 70 Jakarta, Sunaryo, instalasi PLTS atap ini membawa manfaat nyata bagi SMAN 70, baik dari segi pembelajaran, efisiensi energi, maupun pengurangan emisi karbon. Sekolah berkomitmen untuk memanfaatkan fasilitas ini secara optimal demi mendukung pendidikan yang lebih berkualitas.

"Selain manfaat energi, program ini telah menjadi alat pembelajaran praktis bagi siswa kami. Kami yakin fasilitas ini akan memotivasi siswa untuk memahami lebih dalam tentang energi terbarukan dan pentingnya menjaga lingkungan," kata Sunaryo.

Pemasangan PLTS diharapkan menyukseskan Program Pemerintah Daerah Khusus Jakarta untuk Pembentukan Sekolah Net Zero Carbon, yang merupakan bagian dari mendukung Jakarta mencapai target kota netralitas emisi karbon (net zero emission) pada 2050.

Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...