Berkat Transisi Batu Bara, Adaro Raih Katadata Green Initiative Awards

Reza Pahlevi
1 Desember 2022, 10:45
 Direktur PT Adaro Energy Tbk Julius Aslan (kiri), CEO Katadata Metta Dharmasaputra (kanan) memberikan piagam penghargaan Katadata Green kategori Energi/Pertambangan pada acara Regional Summit 2022 di Aryanusa Ballroom, Menara Danareksa, Jakarta Pusat, K
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Direktur PT Adaro Energy Tbk Julius Aslan (kiri), CEO Katadata Metta Dharmasaputra (kanan) memberikan piagam penghargaan Katadata Green kategori Energi/Pertambangan pada acara Regional Summit 2022 di Aryanusa Ballroom, Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Kamis (1/12).

Kerja Sama dengan Hyundai

Awal bulan ini, cita-cita Adaro terlibat dalam rantai pasok mobil listrik pun terwujud di Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Nusa Dua, Bali. Hyundai mengumumkan kerja samanya dengan Adaro untuk memasok aluminium untuk produksi mobilnya.

Pasokan aluminium untuk Hyundai akan dilakukan oleh anak usaha Adaro Minerals Indonesia yaitu PT Kalimantan Aluminium Industry. Aluminium Adaro juga akan dipakai untuk Hyundai yang menjadi satu-satunya pabrikan otomotif yang memproduksi mobil listrik di Indonesia.

Adaro dipilih sebagai pemasok aluminium karena produknya yang rendah karbon. Aluminium produksi Adaro akan diproduksi menggunakan listrik tenaga air dan sesuai dengan kebijakan netralisasi karbon Hyundai.

Presiden Direktur Adaro Minerals Indonesia Christian Ariano Rachmat mengatakan, kerja sama ini adalah bentuk kepercayaan investor terhadap proses hilirisasi mineral di Indonesia. Adapun, produksi aluminium hijau ini akan dimulai pada kuartal pertama 2025.

Inisiatif Adaro Green

Produksi aluminium di Kalimantan Utara ini akan dipasok PLTA dan PLTS yang ramah lingkungan milik Adaro. Ini akan menjadi bagian dari bisnis hijau terintegrasi yang dikembangkan Adaro di kawasan tersebut.

Sebelumnya, Adaro sudah memiliki PLTS dengan skala kecil di Kalimantan Selatan. Adaro akan mengembangkan PLTS lainnya di Batam dan Bintan.

Terbaru, Adaro juga baru memenangkan proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) di Tanah Laut, Kalimantan Selatan. PLTB ini memiliki kapasitas 70 megawatt (MW).

Sumber-sumber energi baru dan terbarukan (EBT) ini yang menjadi fokus perusahaan ke depannya. CEO Adaro Energy Indonesia Garibaldi Thohir mengatakan, ini adalah salah satu pilar bisnis perusahaannya yang disebut Adaro Green.

 “Ini juga akan semakin meningkatkan kontribusi untuk masa depan Indonesia yang lebih hijau,” kata pria yang juga akrab disapa Boy Thohir ini dalam penandatanganan surat penunjukan proyek, pada 18 November 2022.

Transisi Adaro dari batu bara ke EBT tidak akan terjadi dalam 1-2 tahun. Boy memproyeksikan Adaro membutuhkan 10-15 tahun untuk mewujudkan visinya tersebut. Usaha-usaha hari ini adalah bagian dari pemenuhan visi tersebut.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...