Riset: Dunia Butuh Rp 41 Kuadriliun/Tahun untuk Net Zero Emission 2050
Konsultan Wood Mackenzie melaporkan bahwa, investasi global sebesar US$ 2,7 triliun per tahun atau lebih dari Rp 41,5 kuadriliun dibutuhkan untuk bisa mencapai net zero emission (NZE) pada 2050. Sedangkan untuk dekarbonisasi dibutuhkan US$ 1,9 triliun atau sekitar Rp 29,2 kuadriliun per tahun.
Untuk mencapai pendanaan tersebut investasi harus meningkat 150% per tahun dari level yang ada saat ini agar pemanasan suhu bumi dapat dijaga pada level 1,5 derajat Celsius pada pertengahan abad ini untuk menghindari dampak bencana dari perubahan iklim.
Meski banyak negara telah berjanji untuk mengurangi emisi hingga nol untuk mencapai target iklim, PBB memprediksi dunia akan gagal dalam mencegah pemanasan suhu bumi pada level 1,5 derajat Celsius, dan kemungkinan besar akan membawa dunia ke arah kenaikan suhu 2,5 derajat Celcius pada 2050.
Selain itu, laporan yang sama juga menyampaikan bahwa sebagian besar negara tidak atau belum bisa memenuhi target emisi pada 2030, apalagi 2050.
"Mencegah kenaikan suhu lebih dari 1,5 derajat Celcius akan menjadi tantangan yang sangat besar, tetapi hal ini mungkin terjadi dan sangat bergantung pada tindakan yang diambil dalam dekade ini," kata Ketua dan Kepala Analis Wood Mackenzie Simon Flowers, dikutip Jumat (15/9).
Di sisi lain, dalam laporan tersebut juga menyinggung soal energi terbarukan seperti tenaga angin dan matahari. Di mana, keduanya harus menjadi sumber utama pasokan listrik dunia untuk mendukung elektrifikasi transportasi dan produksi hidrogen ramah lingkungan.
"Minyak dan gas masih memiliki peran yang harus dimainkan sebagai bagian dari transisi yang terkelola. Akan ada penipisan alami seiring dengan berkembangnya opsi-opsi rendah dan nol karbon, tetapi pasokan masih perlu diisi ulang saat kita bergerak menuju nol karbon," ujar Wakil Presiden di Wood Mackenzie, Prakash Sharma.