Indonesia Makin Gencar Gaet Negara Lain untuk Atasi Polusi Udara
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi alias Kemenko Marves dan Kadin menggenjot kerja sama pemerintah, swasta, dan pelaku usaha global untuk berinvestasi di sektor ekonomi hijau.
Hal itu disampaikan dalam sesi konferensi konvensi kerangka kerja PBB tentang perubahan iklim alias Conference of the Parties 28/COP-28 di Dubai, pada Senin (4/12).
Sebanyak 123 negara menandatangani 'Deklarasi Uni Emirat Arab tentang Iklim dan Kesehatan'. Deklarasi ini menandai pengakuan pertama di dunia atas perlunya pemerintah melindungi masyarakat dan mempersiapkan sistem kesehatan mengatasi dampak iklim, seperti panas ekstrem, polusi udara, dan penyakit menular.
"Krisis iklim adalah krisis kesehatan," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam keterangan pers Sekretariat COP28, Sabtu (2/12).
Presiden Malawi Lazarus Chakwera menambahkan, negaranya mengalami dampak langsung dari perubahan iklim ekstrem yang membuat puluhan ribu warga mengungsi. Perubahan iklim memicu wabah penyakit menular yang menewaskan ribuan orang.
"Tahun ini, di COP28, kami menyerukan langkah lebih berani ke depan yang memprioritaskan investasi di bidang kesehatan dan kesejahteraan, memastikan transisi adil dari bahan bakar fosil, dan menciptakan masa depan yang lebih sehat bagi kita semua," ujar Lazarus.