Modal Perbankan Inggris Tak Cukup Tebal untuk Hadapi Risiko Iklim

Hari Widowati
2 Februari 2024, 10:54
Ilustrasi modal perbankan
Pexels
Sekelompok investor mengirimkan surat kepada Bank of England (BoE) yang mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap perbankan Inggris yang memiliki modal terlalu sedikit untuk menahan dampak perubahan iklim.
Button AI Summarize

Sekelompok investor mengirimkan surat kepada Bank of England (BoE) yang mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap perbankan Inggris yang memiliki modal terlalu sedikit untuk menahan dampak perubahan iklim terhadap bisnis mereka. Kelompok investor ini mencakup AP Pension, PKA Denmark, dan Sarasin & Partners.

Investor lain yang menandatangani surat tersebut antara lain Edentree Investment Management, Degroof Petercam Asset Management, Robeco, Ethos Foundation, KBI Global Investors, dan Carnegie UK. Menurut laporan Reuters, surat tersebut dikirimkan kepada Deputi Gubernur BoE Sam Woods dan Sarah Breeden, pada tanggal 29 Januari lalu.

Para investor menginginkan agar bank sentral Inggris itu mewajibkan bank-bank seperti HSBC, Lloyds, Barclays, dan NatWest, untuk mengungkapkan informasi yang lebih banyak dan lebih baik mengenai dampak perubahan iklim.

Bank-bank diwajibkan untuk membuat pengungkapan dasar di bawah apa yang disebut Pilar 3 dari standar modal bank global dari Komite Basel internasional. Anggota Komite Basel ini mencakup BoE dan bank-bank sentral dari negara-negara G20 dan negara lainnya.

"Pemodelan iklim yang dibuat perbankan Inggris meremehkan risiko-risiko fisik dari memburuknya cuaca seperti banjir dan kebakaran hutan, sementara laju perubahan teknologi berarti risiko-risiko yang disebut transisi juga diremehkan," kata para investor dalam surat tersebut, seperti dikutip Reuters.

Para investor menilai kemajuan menuju persyaratan modal yang lebih tinggi untuk melindungi perbankan dari risiko iklim berjalan dengan lambat. BoE menolak untuk mengomentari surat tersebut.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...