ADB Kucurkan Pembiayaan Rp 1,5 Triliun untuk Ekspansi Panas Bumi di Indonesia

Tia Dwitiani Komalasari
14 Januari 2025, 18:20
Petugas mengecek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Gunung Salak di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (5/11/2024). Pengembangan kapasitas PLTP nasional
ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/rwa.
Petugas mengecek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Gunung Salak di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (5/11/2024).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank  (ADB) menandatangani perjanjian pembiayaan senilai US$ 92,6 juta atau Rp 1,5 triliun dengan PT Supreme Energy Muara Laboh (SEML) untuk mengembangkan sumber daya listrik panas bumi Indonesia.

Hal ini akan dilakukan melalui perluasan fasilitas panas bumi di Muara Laboh di Sumatera Barat, sekaligus mendukung pembangunan, pengoperasian, dan pemeliharaan pembangkit listrik panas bumi baru dengan kapasitas sekitar 83 megawatt (MW).

Total paket pembiayaan yang diatur ADB sebesar US$ 92,6 juta terdiri dari US$ 38,8 juta dari sumber daya modal biasa bank, pinjaman sindikasi ADB B senilai US$ 38,8 juta dari Sumitomo Mitsui Banking Corporation dengan ADB bertindak sebagai pemberi pinjaman yang tercatat, dan pinjaman lunak senilai US$ 15 juta dari Australian Climate Finance Partnership (ACFP).

ADB merupakan bank yang memimpin penataan transaksi tersebut. Selanjutnya, ADB akan memobilisasi modal komersial swasta di proyek tersebut.

Lembaga tersebut bergabung dengan pemberi pinjaman paralel termasuk Japan Bank for International Cooperation dan sejumlah bank komersial yang dijamin oleh Nippon Export and Investment Insurance.

“Investasi dalam tenaga panas bumi dapat menjadi tantangan, sehingga dukungan dari ACFP dan Pemerintah Australia sangat penting untuk mengurangi risiko dan melaksanakan proyek yang membantu Indonesia memenuhi target energi bersihnya dan menyediakan listrik yang terjangkau,” kata Country Director ADB untuk Indonesia, Jiro Tominaga, dikutip dari situs resmi ADB, Selasa (14/1).

Dia mengatakan, proyek ini akan membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan mempromosikan solusi energi berkelanjutan yang akan meningkatkan keamanan energi jangka panjang Indonesia.

"Sangat penting bagi sektor swasta dan publik untuk bekerja sama dalam memajukan pengembangan geotermal,” ujarnya.

Sejak 2013, ADB telah memanfaatkan pengalamannya yang luas dalam membiayai empat transaksi geotermal di Indonesia. Menunjukkan komitmen yang kuat terhadap sektor panas bumi negara ini, ADB telah mendukung operasi pembiayaan sektor swasta untuk berbagai proyek termasuk Muara Laboh Tahap 1, Rantau Dedap, dan proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi Sarulla.

“Kami berterima kasih atas dukungan berkelanjutan ADB dalam memanfaatkan potensi panas bumi Indonesia yang besar,” kata Presiden Direktur SEML Nisriyanto.

Dia mengatakan proyek ini tidak hanya memperkuat portofolio energi terbarukan kami tetapi juga berkontribusi terhadap ekonomi lokal dengan menciptakan lapangan kerja dan mendorong pembangunan masyarakat.

Indonesia memiliki cadangan energi panas bumi terbesar di dunia, diperkirakan mencapai 23,1 gigawatt, tetapi hanya memanfaatkan sebagian kecil dari potensi ini. Sumber daya panas bumi yang melimpah telah mendorong pemerintah untuk memprioritaskan pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi.

ACFP adalah fasilitas pembiayaan campuran konsesional yang dikelola oleh ADB dan didanai oleh Pemerintah Australia. Fasilitas pembiayaan tersebut berupaya untuk mengkatalisasi pembiayaan bagi investasi adaptasi dan mitigasi iklim sektor swasta di Pasifik dan Asia Tenggara, dan mengatasi kesenjangan pasar dan permintaan dengan mengurangi risiko proyek-proyek berdampak pembangunan yang tinggi dan membawanya ke pasar.

Sedangkan SEML adalah badan usaha dengan tujuan khusus yang didirikan untuk mengeksplorasi dan mengembangkan sumber daya panas bumi di Indonesia. Badan usaha ini merupakan usaha patungan antara penyedia tenaga panas bumi Indonesia, PT Supreme Energy; perusahaan perdagangan dan investasi Jepang, Sumitomo Corporation; dan perusahaan eksplorasi dan produksi minyak dan gas terbesar di Jepang, INPEX Corporation.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...