Pengertian Omzet, Bedanya dengan Profit, dan Tips Menggenjot Omzet
Cara Menghitung Omzet
Bagaimana cara menghitung omzet usaha? Dikutip dari laman UKM Indonesia, omzet usaha dapat dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh hasil penjualan usaha.
Sebagai contoh, ada sebuah usaha souvenir pernikahan di mana dalam satu bulan mampu menjual produk kipas 600 pcs (@Rp6.500), dompet 400 pcs (@Rp5.000), tempat tisu 550 pcs (@7.500), dan gelas 750 pcs (@6.000).
Omzet = Jumlah Produk x Harga Jual
Omzet = (600 x 6.500) + (400 x 5.000) + (550 x 7.500) + (750 x 6.000)
Omzet = Rp 14.525.000
Jadi, omzet usaha souvenir pernikahan selama satu bulan adalah Rp 14.525.000. Jika usaha souvenir pernikahan tersebut memiliki pendapatan yang kurang lebih atau secara rata-rata sekitar Rp 14 juta/bulan, maka kita dapat memperkirakan bahwa omzet usaha selama satu tahunnya sekitar Rp 168 juta.
Cara Meningkatkan Omzet Penjualan
Besarnya nilai omzet usaha seringkali dijadikan sebagai patokan atau indikator untuk menilai skala suatu usaha, juga umum digunakan untuk mengukur kinerja tim manajemen.
Omzet belum mencerminkan keuntungan bersih yang mampu didapatkan. Ini dikarenakan nilai omzet belum mempertimbangkan beban-beban yang harus dikeluarkan dalam menjalankan usaha.
Berikut adalah cara meningkatkan omzet penjualan:
1. Meningkatkan Aktivitas Pemasaran
Upaya memperbesar penjualan atau omzet dapat dilakukan dengan peningkatan aktivitas pemasaran seperti promosi, ikut bazaar, aktif melakukan posting produk di media sosial, hingga mengiklankan produk.
2. Meningkatkan Kualitas Layanan
Omzet penjualan berpotensi akan meningkat apabila kualitas layananannya bagus. Kualitas pelayanan bisa berupa kualitas dalam menjawab dan merespons calon konsumen dan kualitas pengemasan produk. Tawarkan kenyamanan dalam setiap transaksi.
3. Meningkatkan Kualitas Produk
Kualiats produk yang baik yang membuat konsumen kembali membeli sehingga mendongkrak omzet.