Pengertian Margin, Fungsi, Jenis, dan Cara Menghitungnya
Margin Laba Operasional (Operating Margin)
Margin ini mencakup biaya pokok penjualan, biaya yang terkait dengan penjualan dan administrasi, serta overhead (pengeluaran tambahan yang tidak berkaitan dengan proses produksi).
Jumlah margin laba operasional dapat menilai tingkat pengembalian dari investasi perusahaan secara lebih cepat dan akurat. Margin laba operasional dapat menjadi indikator mengenai seberapa baik pengelolaan dan risiko usaha.
Cara menghitungnya margin laba operasional:
Laba Operasional = Pendapatan – Harga Pokok Penjualan – Biaya Administrasi
Untuk menghitung margin laba operasional, kamu dapat menggunakan rumus berikut:
Margin Operasional = Laba Operasional : Pendapatan x 100%
Cara Menghitung Margin
Kesalahan dalam menghitung margin berimbas pada kelangsungan pertumbuhan perusahaan. Terlebih lagi jika tidak ada pengetahuan dasar penghitungan margin ini. Supaya segala risiko kerugian dapat diminimalisasi, tidak ada salahnya untuk mengetahui cara menghitung margin yang tepat.
Adapun tahapan dalam menghitung margin adalah:
Identifikasi Biaya Produksi
Jenis biaya produksi yang perlu diperhitungkan di antaranya biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak berubah dan tidak bergantung pada besar kecilnya kemampuan produksi. Kemudian, biaya variabel adalah biaya yang berubah tergantung pada hasil produksi. Contohnya, biaya pengemasan dan biaya bahan baku.
Penyusunan Laporan Laba Rugi
Laporan laba-rugi merupakan laporan yang berisi sumber pendapatan dan beban perusahaan dalam periode akuntansi. Perhitungan laba bersih dihasilkan dari pengurangan laba kotor dan beban usaha. Laporan satu ini dinilai penting untuk dibuat karena bisa menetapkan harga jual produk kepada konsumen.
Perhitungan Semua Biaya Pembentuk Harga Pokok Penjualan
Harga pokok adalah biaya dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendapatkan suatu barang. Harga pokok ini diperlukan untuk menentukan harga jual yang pantas. Ketika harga pokok tersebut ditambah dengan biaya yang lain maka akan terbentuk harga jual.
Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah semua biaya proses yang dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan produk yang dijual ke pelanggan dalam periode tertentu. Dalam bidang usaha, HPP kerap didefinisikan sebagai jumlah semua biaya yang dikeluarkan perusahaan.
Contoh menghitung margin:
Sebuah pabrik tas tas dari Bogor menjual 10.000 tas dalam kurun waktu satu bulan dengan harga per tas Rp 100.000. Biaya produksi dan pemasaran tas tersebut sebesar Rp 50.000. Berapa margin yang dihasilkan?
Margin = (Keuntungan : Modal) x 100%
Margin= (Rp 50.000 : Rp 100.000) x 100% = 50%.
Unsur Pokok Menghitung Margin
Margin memiliki unsur-unsur yang berpengaruh untuk perhitungan margin. Berikut adalah unsur pokok menghitung margin:
- Pendapatan
Pendapatan dapat didefinisikan sebagai pertambahan nilai aset yang berpengaruh pada bertambahnya nilai modal. Pendapatan dibedakan menjadi dua macam yaitu pendapatan usaha serta pendapatan di luar usaha.
- Beban
Unsur kedua adalah beban yang mana merupakan berbagai biaya yang dikeluarkan perusahaan dengan tujuan untuk mendapatkan hasil. Oleh karenanya, beban ini mengurangi modal yang dimiliki. Sama halnya dengan pendapatan, beban juga terbagi menjadi dua jenis yaitu beban usaha dan beban di luar usaha.