Yield to Maturity Adalah Indikator Imbal Hasil, Ini Penjelasannya

Anggi Mardiana
13 Maret 2023, 19:50
yield to maturity adalah
Freepik
Ilustrasi, investasi.

Contoh:

Misalnya, investor akan membeli saham PT ABC dan ingin menukarkannya untuk lima tahun mendatang. Pada 31 Desember tahun lalu, nilai sahamnya tercatat sebesar Rp 4,750, dengan return Rp 750 per lembarnya. Tetapi saat ini, nilainya tercatat sebesar Rp 7,300 per lembar saham.

Tingkat yield to maturity saham saat akan ditukarkan pada 5 tahun mendatang sesuai rumus di atas adalah:

YTM = [Rp750 + (Rp7,300 - Rp4,750) / 5 tahun] / [(Rp4,750 + Rp7,300) / 2] X 100%
= [Rp660 / Rp6,025] X 100%
= 10,95%

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa yield to maturity untuk PT ABC dalam 5 tahun mendatang adalah 10,95%. Investor bisa membandingkan ini dengan yield to maturity perusahaan lain.

PEMBUKAAN PERDAGANGAN SAHAM TAHUN 2023
PEMBUKAAN PERDAGANGAN SAHAM TAHUN 2023 (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.)

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Yield to Maturity

Dalam jurnal berjudul "Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Yield To Maturity Obligasi Korporasi", dilansir dari https://Ojs.Unikom.Ac.Id/, agar investor bisa meningkatkan imbal hasilnya inilah faktor-faktor yang mempengaruhi yield to maturity adalah sebagai berikut:

1. Tingkat Inflasi

Inflasi adalah sebuah kondisi dimana harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan, sehingga melakukan investasi pada surat-surat berharga seperti obligasi akan semakin berisiko. Terjadinya inflasi akan menyebabkan nilai riil atau pendapatan menurun.

Dalam obligasi, jika tingkat inflasi mengalami peningkatan maka akan terjadi penurunan nilai riil pendapatan bunga yang diperoleh investor selama umur obligasi. Jika inflasi diestimasikan meningkat, harga obligasi menurun tetapi yield akan meningkat.

2. Tingkat Suku Bunga

BI Rate merupakan suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan diumumkan kepada publik, BI rate merupakan salah satu mekanisme yang digunakan untuk mengontrol kestabilan rupiah.

Suku bunga mempengaruhi tinggi rendahnya yield obligasi. bligasi memiliki risiko default dimana perusahaan tidak mampu melunasi pokok pinjaman dan tidak dapat membayar bunga obligasi. Oleh karena itu, jika tingkat suku bunga naik, investor mengharapkan yield to maturity pun naik.

3. Maturitas

Maturitas merupakan selisih antara tanggal terbit dengan tanggal jatuh tempo obligasi. Semakin lama umur obligasi, maka risiko yang didapat semakin besar. Oleh sebab itu, investor menyukai obligasi dengan maturiti yang lebih pendek karena emiten dianggap lebih mampu membayar bunga obligasi.

Umur obligasi yang pendek memiliki risiko yang kecil, sehingga imbal hasil juga semakin kecil, sedangkan umur obligasi yang panjang memiliki risiko yang besar serta memberikan yield obligasi yang besar juga. Oleh karena itu, maturiti berpengaruh positif terhadap yield obligasi.

Kesimpulannya, yield to maturity adalah pendapatan atau pengembalian total yang akan diperoleh investor jika obligasi yang dimiliki sampai jatuh tempo. Dengan mengetahui arti, cara menghitung hingga faktor-faktor yang mempengaruhi yield to maturity akan membuat Anda bijak dalam berinvestasi obligasi.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...