Memahami Sistem Ekonomi Sosialis dan Negara yang Menerapkannya

Ghina Aulia
14 September 2023, 14:00
sistem ekonomi sosialis
ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie/nz
Ilustrasi, Presiden China Xi Jinping berdiri saat diperkenalkan oleh Ketua Presidium Sidang Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat China (CPPCC) Wang Huning (berdiri depan) dalam Pembukaan Sidang CPPCC ke-14 di Balai Agung Rakyat, Beijing, Sabtu (4/3/2023).

Tak banyak negara di dunia yang menganut sistem ekonomi sosialis. Diketahui bahwa mekanisme ini relatif diterapkan selaras dengan ideologi dan sistem pemerintahan.

Sebut saja Indonesia dengan ideologi Pancasila. Berangkat dari sejarah di masa lampau, hingga sekarang negara kita masih setia menerapkan sistem ekonomi Pancasila yang digagas pada tahun 1967.

Patut diketahui bahwa sistem ekonomi yang diterapkan oleh pemerintah cenderung menyesuaikan dengan sejarah dan keadaan sosial serta perekonomian negara itu sendiri. Demikian juga dengan sosialis yang banyak dianut negara berideologi sosialisme.

Pada kesempatan ini, Katadata.co.id akan membahas lebih lanjut tentang sistem ekonomi sosialis. Selengkapnya, simak tulisan di bawah ini.

CHINA-PARLIAMENT
CHINA-PARLIAMENT (ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter/hp/dj)

Pengertian Sistem Ekonomi Sosialis

Sistem ekonomi sosialis berangkat dari paham sosialis yang mencakup aspek ekonomi dan politik yang mengacu pada kebijakan kepemilikan kolektif. Publik memiliki kontrol yang sama terkait alat produksi, distribusi, mau pun jual beli.

Di dalam penerapannya, terdapat unsur teori, praktik, dan norma hipotesis. Sistem ekonomi ini memanfaatkan pasar untuk mengalokasikan barang, modal, dan faktor produksi lainnya.

Adapun tujuan dari sistem ekonomi sosialis adalah mengurangi ketimpangan ekonomi dan meningkatkan kesetaraan sosial. Maka dari itu, negara memiliki peran utama dalam mengelola alat produksi yang digunakan oleh masyarakat.

Diketahui bahwa ekonomi sosialis acap kali melibatkan perencanaan pusat (negara) atau otoritas tertentu untuk mengalokasikan sumber daya, menetapkan target produksi, dan menentukan proses distribusi barang dan jasa. Dapat dipahami bahwa mekanisme ini beranding terbalik dengan sistem ekonomi kapitalis yang menggantungkan transaksi pasar pada pemilik modal.

Pemerintah dapat menjalankan program kesejahteraan sosial dengan sistem perpajakan yang disesuaikan. Demikian juga dengan pendistribusian penghasilan ke dalam bentuk fasilitas yang dapat digunakan secara kolektif.

Tak sampai di situ, sistem ekonomi sosialis juga mengurusi kepemilikan kolektif terkait sumber daya alam dan memastikannya agar bermanfaat bagi masyarakat secara menyeluruh. Hal tersebut juga menghindari eksploitasi untuk kepentingan pribadi.

Sistem ekonomi sosialis cenderung merujuk pada pengertian sosialisme sebagai ideologi. Sebagaimana yang dirangkum dari Britannica, sosialisme diartikan sebagai doktrin sosial dan ekonomi yang menegaskan kepemilikan publik dibanding pribadi terhadap kontrol properti dan sumber daya alam.

Sistem ekonomi sosialis didefinisikan sebagai sistem ekonomi dan politik yang berdasar pada kepemilikan umum terhadap alat produksi. Termasuk mesin dan pabrik yang dioperasikan untuk memproduksi barang dengan tujuan memenuhi kebutuhan manusia.

Sistem ini mendorong untuk meningkatkan kesejahteraan dan berperan sebagai pengaman sosial. Maka dari itu, individu dapat bergantung pada negara. Termasuk kebutuhan makanan, fasilitas kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya. Demikian juga dengan peran dan tanggung jawab pemerintah yang besar terhadap kemakmuran rakyat.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...