Nasib Berliku Smartfren, dari Tangan Hary Tanoe ke Sinar Mas Group

Intan Nirmala Sari
15 Oktober 2021, 10:05
Suasana Launching Smartfren 4G LTE Advance di Jakarta, Rabu, (18/08).
Arief Kamaludin | Katadata
Suasana Launching Smartfren 4G LTE Advance di Jakarta, Rabu, (18/08).

Pada 2003, Mobile-8 Telecom mengakuisisi Komselindo dan Metrosel atau Metro Selular Nusantara, serta Telekomindo Selular Raya (Telesera). Perusahaan gabungan itu berkembang dengan menyediakan layanan jasa telepon seluler berbasis teknologi CDMA dan resmi beroperasi secara komersial sejak 8 Desember 2003.

Produk perdana yang diluncurkan adalah Fren, produk berbasis CDMA2000 dibangun dengan modal awal berupa pengguna jaringan dari tiga perusahaan sebelumnya, yang diubah dari AMPS/CDMAOne ke CDMA2000. Sebelum 2008, Fren merupakan satu-satunya produk dari perusahaan Mobile-8, hingga akhirnya diluncurkan layanan Fixed Wireless Access atau FWA dengan nama Hepi pada Mei 2008, dilansir dari laporan keuangan tahunan perusahaan.

Selanjutnya, perusahaan menelurkan layanan internet murah bernama Mobi pada Februari 2009. Layaknya Fren dan Hepi, Mobi saat ini sudah tidak digunakan lagi seiring penggunaan merek tunggal Smartfren.

Seiring waktu, Bimantara yang sudah berganti nama menjadi Global Mediacom memutuskan melepas 60 % saham Mobile-8 yang dikuasainya, dan fokus dengan bisnis medianya. Pada 2008, induk usaha Mobile-8 tersebut melepas 15 % sahamnya ke publik, serta 32 % saham lainnya ke perusahaan asal Dubai, Jerash Investments Ltd.

Aksi pelepasan saham tersebut bukan tanpa alasan, Mobile-8 sempat mengalami gagal bayar obligasi senilai Rp 675 miliar. Hingga 2008, Global Mediacom hanya memiliki 19 % saham Mobile-8 dan menjadi pihak pengendali.

Dalam perkembangannya, rencana divestasi sisa saham 19 % Global Mediacom di Mobile-8 terus berlanjut, dengan adanya dua pihak yang berminat yakni Sinar Mas Group sebagai pengelola provider Smart dan Bakrie Telecom yang mengelola kartu Esia saat itu. Namun di tengah perjalanan, Grup Bakrie tersebut justru memilih membatalkan rencananya, sehingga akuisisi diambil Sinar Mas.

Pada November 2009, 19% saham Global Mediacom di Mobile-8 berpindah ke tangan PT Gerbangmas Tunggal Sejahtera, Centurion Asset Management Ltd dan Boquete Group SA yang terafiliasi dengan Sinar Mas Group. Transaksi ini memakan biaya sebesar Rp 211 miliar. Dilansir dari laman resmi Smartfren, saat ini perusahaan masih tergabung dalam kelompok usaha Sinar Mas Group.

Pemegang saham mayoritas dan sebagai pengendali Smartfren saat ini adalah PT Global Nusa Data sebanyak 25,9 % atau 79,9 miliar lembar saham, disusul kepemilikan PT Dian Swastatika Sentosa Tbk sebanyak 16,9 %, PT Wahana Inti Nusantara (15,8 %), dan PT Bali Media Telekomunikasi (10,7%). Sementara itu, per 31 Agustus 2021 masyarakat alias publik menguasai 30,7% atau 94,68 miliar lembar saham FREN.

Pada perdagangan Kamis (14/10), saham FREN ditutup koreksi 1,05 % ke level Rp 94 per saham. Meskipun begitu, sepanjang 2021 emiten telekomunikasi ini telah mencatatkan kenaikan harga saham sebanyak 40,30 %.

Sebelumnya, pengamat teknologi informasi dan komunikasi Heru Sutadi menilai operator jaringan nirkabel Smartfren tak akan bangkrut. Meskipun Smartfren terus-menerus rugi sejak 2008-2019. Heru mengatakan Smartfren akan bertahan lantaran dimiliki oleh  Sinar Mas Group yang memiliki banyak lini bisnis. Smartfren bisa mendapatkan suntikan dana dari berbagai lini bisnis yang ada di dalam grup tersebut.

"Banyak perusahaan yang walaupun rugi tapi tetap bertahan karena prestige dari perusahaan induk," ujarnya kepada Katadata.co.id pada 2019 lalu.

Smartfren saat ini menjadi operator penyedia jasa telekomunikasi berbasis teknologi CDMA dan 4G LTE yang memiliki lisensi selular. Perseroan meluncurkan layanan 4G LTE-Advanced secara komersial pada Agustus 2015.

Menggunakan dua teknologi sekaligus, yakni FDD dan TDD di frekuensi 800 MHz dan 2300 MHz untuk melayani pelanggan di jaringan 4G LTE, Smartfren menjadi satu-satunya operator yang menerapkan jaringan 4G LTE hybrid pertama dan terluas di Indonesia. Untuk mendukung ekosistem layanan 4G LTE Perseroan, smartphone Andromax 4G LTE dan Wireless Router atau MiFi 4G LTE diluncurkan juga di tahun yang sama.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...