Aksi MNC Group, Melebarkan Bisnis Penerbangan IATA ke Pertambangan

Intan Nirmala Sari
19 Oktober 2021, 09:20
Aksi MNC Group, Melebarkan Bisnis Penerbangan IATA ke Pertambangan
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
Seorang calon penumpang menunggu konfirmasi di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (20/3/2021).

IATA Masih Merugi di Tengah Pandemi

Dikutip dari laporan keuangan per Juni 2021, ruang lingkup kegiatan usaha IATA saat ini berkutat di bidang pengangkutan udara. Perusahaan juga menyewakan dan/atau menyewa, perdagangan, perawatan, perwakilan dan agen penjualan umum dan jasa pengamanan bandar udara.

Adapun hingga Juni 2021 perusahaan masih membukukan rugi komprehensif senilai US$ 424,9 ribu atau setara Rp 5,9 miliar (kurs Rp 14.100). Capaian tersebut jauh lebih baik dibandingkan rugi periode yang sama tahun lalu, yakni US$ 1,2 juta atau sekitar Rp 17,3 miliar.

Faktor masih ruginya kas perusahaan lantaran capaian penjualan dan pendapatan usaha IATA yang turun 5,6 % dari US$ 4,9 juta menjadi US$ 4,6 juta per Juni 2021. Sedangkan beban pokok penjualan dan pendatan turun 17,7 % menjadi US$ 3,2 juta per Juni tahun ini.

Terjadi perubahan komposisi sumber pendapatan IATA hingga Juni 2021. Pada periode yang sama, bisnis jasa penyewaan pesawat untuk contract charter jadi penyumbang pendapatan terbesar yakni 65 %, tahun ini hanya berkontribusi 41,8 %. Pendapatan pada ini bisnis ini tercatat turun 39,9 % menjadi US$ 1,9 juta.

Sementara itu, lini bisnis jasa penyewaan pesawat untuk spot charter melonjak 317,8 % menjadi US$ 2,1 juta. Lonjakan tersebut sekaligus menggiring lini bisnis ini sebagai penyumbang pendapatan terbesar bisnis IATA per Juni 2021 atau berkontribusi sekitar 44,8 %.

Adapun pendapatan IATA dari biaya pengelolaan pelabuhan turun dari US$ 1,2 juta menjadi US$ 540 ribu per Juni 2021. Sedangkan untuk pendapatan jasa servis pesawat US$ 74.745 lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tidak mencatatkan sepeser pun pendapatan.

Setengah Abad IATA Mengudara di Tanah Air

Indonesia Transport & Infrastructure adalah perusahaan yang bergerak di bidang bisnis penerbangan komersial dan layanan transportasi udara. Didirikan pada 10 September 1968 dengan nama PT Indonesia Air Transport, perseroan baru beroperasi secara komersial pada 1969. Saat itu, daerah operasi berada di Balikpapan (Kalimantan Timur), Banyuwangi, Jakarta dan sebagian wilayah Indonesia lainnya.

Mengutip laman perusahaan, hub utama IATA berada di Bandara Internasional Halim Perdanakusuma. Adapun hub kedua berlokasi di Bandara Internasional Sepinggan, Kalimantan Timur dan di I Gusti Ngurah Rai, Bali. Hub kedua digunakan untuk melayani perusahaan minyak, gas, sekaligus sebagai hangar atau fasilitas perawatan pesawat.

Indonesia Air merupakan anak perusahaan dari PT Global Transport Services. Berdasarkan catatan kepemilikan perusahaan per September 2021, Global Transport menguasai 8,1 % saham IATA, sedangkan Catur Pratama Sejahtera sebanyak 8,76 % dan Oxley Capital Investment Ltd sebanyak 7,93 %.

ilustrasi Kargo Pesawat
ilustrasi Kargo Pesawat (Arief Kamaludin | Katadata)

Pada tahun-tahun pertama, IATA memberikan layanan untuk Pertamina dan kontraktor bagi hasil perusahaan minyak asingnya. Hingga saat ini, perusahaan menyediakan berbagai layanan penerbangan seperti penyewaan pesawat dan helikopter, kargo udara, bengkel dan pemeliharaan. Ada juga layanan terkait lainnya, untuk industri minyak, gas, dan pertambangan di Indonesia dan Asia Tenggara, baik di dan lepas pantai.

Tak hanya itu, perusahaan dengan kode saham IATA ini juga mengkhususkan diri pada layanan evakuasi medis aero, kargo, bengkel dan operasi dan pemeliharaan pihak ketiga, geofisika, survei foto udara serta layanan udara untuk industri pariwisata ke daerah-daerah yang lebih terpencil di Indonesia. Perusahaan juga mengoperasikan berbagai jenis layanan pesawat sayap, serta helikopter seperti EC 155 B1, ATR 42-500, dan jet bisnis Embraer Legacy 600.

Untuk mendukung operasinya, IATA melakukan investasi besar dengan membangun fasilitas perawatan yang komprehensif di Jakarta dan di Balikpapan, Kalimantan Timur. Perusahaan mengembangkan standar tinggi dalam pesawat fixed wing dan helikopter, dengan kemampuan perbaikan in-house sesuai dengan standar keselamatan yang diterima secara internasional.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...