Transformasi Grab, dari Tugas Kuliah Anthony Tan Menjadi Decacorn

Amelia Yesidora
1 Desember 2021, 07:00
Transformasi Grab, dari Tugas Kuliah Anthony Tan Menjadi Decacorn
Instagram.com/grabfoodid
GrabFood menjadi salah sati platform layanan pesan-antar online yang sering digunakan di Indonesia.

Mengklaim sebagai SuperApp, Grab kini memiliki sembilan layanan dalam aplikasinya. Selain layanan transportasi dan pengantaran barang serta makanan, Grab juga memiliki menu top-up di mana pengguna bisa mengisi pulsa, token, pembayaran tagihan, dan pembelian voucher game.

Selain itu, aplikasi Grab juga memiliki layanan menu konsultasi kesehatan dengan dokter, serta pembelian obat-obatan berafiliasi dengan Good Doctor. Ada juga menu jasa perbaikan dan pembersihan rumah yang baru beroperasi di lima kota, seperti Jabodetabek, Bandung, Jayawijaya, Makassar, dan Surabaya.

Guritas Grab Indonesia merambah pula pada penawaran produk asuransi yang bekerja sama dengan Sinarmas dan Mega Life. Selanjutnya, terdapat layanan travel di mana Grab menggandeng Klook dalam menawarkan hotel dan kegiatan hiburan lainnya.

Layanan lainnya yang juga ditawarkan pada aplikasi Grab Indonesia adalah, jasa antar barang dengan nama Express dan Jastip. Terakhir, terdapat menu Gifts di mana pengguna bisa memberikan voucher kepada pengguna lain untuk menggunakan layanan Grab. 

Logo Grab, Bareksa, dan OVO
Logo Grab, Bareksa, dan OVO (Katadata/Desy Setyowati)

Bisnis Grab Lewat Jaring Kerja Sama

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan kuartal ketiga 2021, Grab mencetak rekor penjualan Gross Merchandise Value (GMV) menjadi US$ 4,04 miliar atau setara Rp 57,4 triliun (kurs Rp 14.200). Capaian tersebut tumbuh 32 % dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy), yakni US$ 3,1 miliar atau setara Rp 44 triliun.

Sementara itu, GMV dari sektor delivery juga meningkat 63 % yoy mencapai US$ 2,3 miliar. Adapun untuk GMV sektor transportasi tercatat turun 30 % menjadi US$ 529 juta yang disebabkan pembatasan pergerakan di beberapa negara karena Covid-19.

Di sisi lain, utang Grab ikut menggunung hingga 59 % menjadi US$ 988 juta dipengaruhi oleh besarnya biaya non-tunai. Dalam laman resminya, Grab juga menyebutkan bahwa beban non-tunai tersebut akan menurun secara signifikan setelah merger dengan perusahaan baru, Altimeter Growth Corp (AGC) dan melakukan IPO. 

Selama perjalanannya, Grab terus membuka ruang kerja sama dengan berbagai pihak. Langkah tersebut dilakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

Beberapa mitra itu seperti Unilever, OVO, Emtek, dan tiga perusahaan telekomunikasi yaitu Telkomsel, Samsung, dan Erafone. Kerja sama dengan Unilever dimulai pada September 2020, di mana Unilever menyediakan produk health dan personal care (HPC) kepada mitra Grab melalui layanan GrabProtect.

Selain itu, Grab akan menghadirkan toko virtual Unilever Ice Cream di aplikasi Grab yang memungkinkan pengguna memperoleh es krim dari kios atau pedagang es krim keliling terdekat.

Grab menjalin kerja sama dengan PT Elang Mahkota Teknologi (Emtek) pada Juli 2021 lalu. Hal yang menarik dari kerja sama ini yakni masing-masing perusahaan mempunyai dompet digital, Emtek memiliki sebagian saham DANA sementara Grab memiliki sebagian saham OVO. Dompet digital tersebut dapat digunakan dalam pembayaran di aplikasi Grab.

Adapun kerja sama dengan tiga perusahaan telekomunikasi, yakni Telkomsel, Samsung, dan Erafone sejak Juli 2018. Dalam nota kesepakatan ini dijelaskan bahwa keempat perusahaan akan meluncurkan fasilitas pembiayaan ponsel cerdas Samsung yang sudah dibundel dengan paket kuota internet dari Telkomsel. Pembelian ponsel ini akan difasilitasi oleh Erafone.

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...