Kepiawaian Toto Sugiri Tuntun Indonet Gapai Sukses di Papan Bursa

Amelia Yesidora
14 Januari 2022, 09:00
Indonet, Toto Sugiri CEO Data Center Indoensia
dci-indonesia .com
Toto Sugiri CEO Data Center Indoensia

Selanjutnya, Indonet memperluas perusahaannya ke Jawa Barat, tepatnya di Kabupaten Bandung Barat pada 2017. Pada tahun yang sama, muncul anak perusahaan baru: Wiratapura Indo Parahyangan. Perusahaan ini bergerak pada jasa konsultasi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) pada komputer. Dan di tahun itu juga Indointernet terpilih menjadi partner resmi dari Alibaba Cloud. 

Keberhasilan Indonet untuk bekerja sama dengan Alibaba Cloud mengantarkan perusahaan menuju babak terakhir dari transformasi bisnis. Masih memegang identitas perusahaan sebagai business enabler, di periode 2018 hingga kini Indonet memperluas layanan perusahaan dengan menyediakan EDGE Data Center.

Pendirian Data Center ini ditandai sejak 2018, ketika Toto Sugiri mendirikan anak perusahaan bernama Ekagrata Data Gemilang (EDG) di bilangan Jakarta Selatan. Melalui EDG inilah perusahaan membangun Pusat Data EDGE untuk memberi layanan penyimpanan data, baik kepada perusahaan lokal dan internasional. 

Kinerja Saham EDGE

Belum genap setahun melantai di Bursa Efek Indonesia, saham EDGE sudah naik lebih dari 200 % dari harga penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO). Indonet melakukan IPO pada 8 Februari 2021 sebanyak 80,8 juta saham dengan harga Rp 7.375 per lembar. Dari aksi korporasi tersebut, saham EDGE meraup dana segar Rp 595,97 miliar.

Pada perdagangan Selasa (11/1/2022), saham EDGE ditutup pada level Rp 22.850 per lembar. Harga tersebut turun 1,4 % dibandingkan penutupan sebelumnya di harga Rp 23.175. Berdasarkan data RTI, saham EDGE cenderung menurun sejak tahun lalu. Penurunan terdalam terjadi dalam enam bulan terakhir, yakni sebanyak 40 %.

Pemegang saham terbesar sekaligus saham pengendali EDGE adalah Digital Edge, sebuah perusahaan data center dari Hong Kong. Pengalihan pemegang saham pengendali ini sendiri baru terjadi Juni 2021 lalu. Digital Edge Hong Kong memegang 59,1 % saham EDGE atau setara 238,7 juta lembar saham perusahaan.

Di posisi kedua, ada Otto Toto Sugiri selaku Presiden Komisioner EDGE menguasai 16,5 % saham emiten atau setara 66,8 juta lembar saham. Kemudian, ada UOB Kay Hian dari Hong Kong memiliki 7,5 % saham perusahaan atau setara 30,3 juta lembar saham.

Di posisi keempat, terdapat nama Han Arming Hanafia dengan kepemilikan saham 7,45 % atau setara 30,09 juta lembar saham. Han Arming juga masuk dalam jajaran 50 Orang Terkaya menurut Forbes dan duduk di posisi 37. Han merupakan kolega Toto Sugiri dalam membangun DCII dan juga EDGE.

Rencana Penggunaan Dana IPO

Menurut laman keterbukaan informasi IDX, Indointernet akan mengalirkan sebagian besar dana IPO kepada anak perusahaannya, Ekagrata Data Gemilang. Berdasarkan data dari prospektus, sebanyak 90 % dari dana IPO bakal digunakan sebagai tambahan setoran modal untuk membangun EDGE Data Center (EDC) di bilangan Jakarta Selatan.

Selanjutnya, sebanyak 6 % akan digunakan untuk belanja modal perseroan. Modal ini berbentuk perangkat pengembangan digitalisasi network, yang merupakan salah satu layanan Indonet. Sisanya, sebanyak 4 % akan digunakan untuk modal kerja pengembangan digitalisasi network.

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...