Parwati Surjaudaja, Bankir Senior Merangkap Mom Planner

Amelia Yesidora
6 Oktober 2022, 11:00
Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja
Katadata

“Pekerjaan itu tidak ada habisnya, tapi ada pekerjaan ibu-ibu yang nggak bisa didelegasikan. Jaga dulu kepentingan keluarga, kepentingan pekerjaan bisa diikuti. Namun jangan sampai kita menomorduakan pekerjaan hingga terbengkalai,” ujar Parwati.

Selaras dengan tanggungjawabnya, Parwati juga menjaga kesehatan dengan gaya hidup sehat. Sebelumnya ia hanya menghabiskan waktu empat hingga lima jam lantaran terus bekerja. Namun sejak pandemi Covid-19 melanda, ia mulai beralih meningkatkan waktu tidur minimal tujuh jam sehari. Selain itu, sejak lima tahun belakangan Parwati rajin berolahraga renang berkat anjuran dokternya.

“Saya ingin, sebagai single mom, melihat dan hadir di wisuda anak saya, berdiri dengan kedua kaki sendiri tanpa bantuan. Oleh sebab itu saya harus sangat fit, harus sehat, karena anak-anak ini tanggungjawab saya,” ujar Parwati.

Bank OCBC NISP
Bank OCBC NISP (Katadata)

Jejak Karier Parwati

Melansir laman resmi OCBC NISP, perempuan kelahiran Bandung ini mengenyam pendidikan tingginya di Amerika Serikat. Baik gelar sarjana, hingga master diperolehnya dari San Fransisco State University. Mulanya, gelar Bachelor of Science ia peroleh dari jurusan Accounting and Finance pada 1985, dengan peringkat cum laude. Dua tahun berselang, gelar namanya bertambah panjang dengan Master of Business Administration dari jurusan Accounting di universitas yang sama.

Usai menimba ilmu di Negeri Paman Sam, Parwati kembali ke Indonesia untuk bekerja sebagai Senior Consultant selama tiga tahun, hingga 1990. Kantor pertamanya adalah SGV Utomo, salah satu firma akuntansi pertama di Indonesia rintisan Utomo Josodirdjo. 

Kariernya di perbankan dimulai kala ayahnya, Karmaka Surjaudaja meminta Parwati untuk menjadi direktur yang menangani bidang sumber daya manusia, finansial, dan perencanaan strategis. Jabatan ini diembannya dari 1990 hingga 1997. Kala itu, belum banyak perempuan memegang jabatan strategis di sebuah perusahaan, termasuk perbankan. 

Awal karier perbankan, Parwati mengenang bagaimana dia harus bisa menyeimbangkan rasa dan rasio kepada para pekerjanya. Ada kalanya dia harus mengutamakan profesionalitas dan mengenyampingkan perasaan ketika ada karyawan yang sudah lama bekerja, namun performanya tidak begitu baik. 

Seiring berjalannya waktu, Parwati menyadari bahwa setiap orang harus berkembang dengan tantangan. Apabila orang tersebut gagal melewati tantangan tersebut, ia bisa memberi jalan keluar yang lebih menguntungkan.

“Jadi tantangan terbesar deal dengan manusia itu adalah karena rasa. Saya belajar, kalau pakai rasa, it’s just a matter of time, you have to make decision anyway,” kata Parwati.

Jabatan Parwati kian meningkat di 1997, kala ia didapuk menjadi wakil presiden direktur OCBC NISP hingga 2008. Setelah itu, barulah Parwati duduk sebagai CEO OCBC NISP hingga sekarang. Selama kariernya di perbankan, sudah banyak krisis ekonomi yang berhasil ia taklukkan, mulai dari krisis moneter 1998, krisis ekonomi global 2008, hingga krisis ekonomi imbas dari pandemi Covid-19. 

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...