Kisah Lanny Siswadi, Juragan Sambal Bu Rudy Berawal dari Bisnis Sepatu
Dari sini, ia berhasil membuka tujuh cabang depot makan di Surabaya. Depot pusatnya bertempat di Dharmahusada. Enam lainnya berada di cabang Kupang Indah, Anjasmoro, Pasar Atum, Pusat Grosi Surabaya, Gresik, dan Bu Rudy Online.
Dari Jualan Sepatu ke Sambal
Sebelum memulai bisnis, Lanny hidup susah di Madiun. Karena pergolakan politik di kotanya, ia hanya dapat mengenyam pendidikan hingga kelas 4 sekolah dasar atau SD.
Lanny lalu merantau ke Kota Pahlawan dan membuka usaha berjualan sepatu di Pasar Turi. Ia memilih sepatu karena sebelumnya bekerja di pabrik alas kaki. Usahanya ini kandas karena terkena dampak kebakaran di pasar tersebut pada 2007.
Setelah itu, ia mencoba peruntungan di bisnis kuliner. Sambal Bu Rudy membuatnya sukses hingga sekarang dan menjadi oleh-oleh khas Kota Surabaya.
Tak hanya berjualan sambal, Lanny kini juga membuka kesempatan produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lain untuk berjualan di depotnya. Ia memulai langkah ini meniru pusat oleh-oleh di Bali. "Di Surabaya belum ada tempat seperti itu," katanya, dikutip dari Kumparan.com.
Dari awalnya berjualan seorang diri, ia sekarang mempekerjakan lebih 80 karyawan. Ada pula 300 reseller sambalnya yang tersebar di Indonesia. Harga sambalnya berkisar Rp 25 ribu hingga Rp 28 ribu, dengan penjualan mencapai ribuan botol per hari.