Profil Grace Tahir, Anak Konglomerat Jadi Saksi Kasus TPPU Rafael Alun
Bos Mayapada Hospital Grace Tahir baru saja menjadi saksi dalam kasus dugaan pencucian uang oleh eks pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo. Grace merupakan putri dari orang terkaya ke-9 di Indonesia dan pendiri Mayapada Group, Dato Sri Tahir.
Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa Grace atau GT sebagai saksi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, pada Kamis (11/5). Grace tidak memberikan komentar kepada wartawan usai pemeriksaan.
Lembaga antirasuah itu tengah mendalami dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) dalam kasus itu. Ada tiga saksi lain yang terlibat dalam pemeriksaan.
“Terkait dengan pemeriksaan saudari GT, ya itu memang terkait perkaranya RAT. Masih kami telusuri perkara TPPU, jadi terkait dengan masalah aliran dana dan lain-lain,” kata pelaksana tugas deputi penindakan dan eksekusi KPK Asep Guntur di kantornya, dikutip oleh Antara.
Profil Grace Tahir
Grace Tahir merupakan putri kedua dari taipan Tahir. Ibunya, Rosy Riady, merupakan anak dari pendiri Grup Lippo, Mochtar Riady.
Majalah Forbes mencatat Tahir membukukan kekayaan bersih hingga US$ 2,6 miliar (Rp 38,3 triliun) pada 2022. Ini menempatkannya di urutan ke-9 dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi media asal Amerika Serikat itu.
Sebelum memimpin Mayapada Hospital, jabatan kunci pertama Grace adalah direktur utama perusahaan konstruksi PT Precise Pacific Realty yang dipegang sejak 2003. Perempuan kelahiran Surabaya, Jawa Timur, itu mulai mengemban posisi tersebut saat masih berusia 27 tahun.
Grace masuk ke Precise Pacific Realty kira-kira dua tahun sejak ia memperoleh gelar magister dalam bidang akuntansi dari University of Southern California di Los Angeles, California, AS.
Karier Grace mulai bergeser ke sektor kesehatan pada 2001. Antara 2001 dan 2003, perempuan kelahiran 1976 itu memimpin PT Siloam Healthcare. Ini merupakan perusahaan yang mengoperasikan rantai rumah sakit Siloam, milik Mochtar Riady.
Grace masuk ke bisnis kesehatan ketika perusahaan yang sekarang bernama PT Siloam International Hospitals itu tengah melakukan ekspansi. Pada 2002, misalnya, anak usaha konglomerat Grup Lippo itu mengakuisisi cabang dari Rumah Sakit Graha Medika dan Rumah Sakit Budi Mulia.
Jadi YouTuber
Pada 2008, Grace mulai bergeser ke perusahaan ayahnya. Ia masuk ke PT Sejahteraya Anugrahjaya Tbk, perusahaan di balik Mayapada Hospital. Jabatan pertamanya adalah komisaris antara 2008 dan 2009. Ia kemudian menjadi wakil direktur utama pada periode 2009–2012. Ia kemudian memegang kursi direktur utama sejak 2012.
Di tahun yang sama, Grace juga memperoleh kursi komisaris di dua perusahaan lain secara bersamaan, yaitu PT Fajar Kharisma Nusantara (FKN) dan PT Surya Cipta Inti Cemerlang. FKN merupakan anak usaha Sejahteraya Anugrahjaya. Sedangkan, Surya Cipta Inti Cemerlang merupakan pemegang saham mayoritas di emiten rumah sakit dengan kode saham SRAJ itu.
Hingga saat ini, Grace tercatat mengemban sejumlah posisi lainnya secara bersamaan. Posisi ini termasuk komisaris utama di PT Maha Property Indonesia, direktur utama di PT Sejahtera Abadi Solusi, direktur utama di PT Sejahtera Inti Sentosa, dan direktur utama di PT Nirmala Kencana Mas.
Di luar bisnisnya, Grace juga aktif memproduksi konten di media sosial seperti YouTube, Instagram, dan Twitter. Di YouTube, misalnya, kanalnya telah memperoleh lebih dari 148 ribu pengikut hingga per 12 Mei 2023.
Kontennya sempat viral ketika Grace menirukan gaya flexing penipu yang bergelar 'crazy rich' Indra Kenz. Video ini kini telah ditonton 1,2 juta kali.
Dalam video berjudul "Review Private Jet ala Indri Benz!" itu, Grace tampil bak sultan di dalam pesawat pribadi. Perempuan yang bercita-cita menjadi sutradara film tersebut menenteng tas Hermes tipe Kelly berwarna biru muda sambil menunjukkan kekayaannya.