Evergrande Bangkrut, Tanda Bisnis Properti Cina Tak Baik-baik Saja
Sementara itu Country Garden, juga diprediksi bakal mengikuti jejak Evergrande. Perusahaan ini tercatat memiliki utang sebesar US$191,7 miliar.
Jejak Bisnis Evergrande
Melansir dari Forbes, Evergrande berdiri berkat usaha Hui Ka Yan. Ia merupakan ketua Evergrande Group di Hong Kong. Pria berusia 62 tahun ini memulai Evergrande di Guangzhou, Cina Selatan pada tahun 1996.
Hui memulai bisnis propertinya dengan membeli properti harga rendah di pasar kecil. Proyek pertamanya adalah Taman Jinbi di Wuhan, Cina.
Sebelum berganti nama jadi Evergrande, perusahaan ini sempat dikenal dengan nama Grup Gengda. Hui sempat menjadi orang terkaya di Asia. Tapi jumlah kekayaannya terjun bebas setelah kasus Evergrande.
Pada 2021 lalu ia mencatat kekayaan pribadi lebih dari US$10 miliar. Sementara dilansir dari Forbes Real Time Net Worth, Senin, (21/8/2023), Hui Ka Yan punya kekayaan mencapai US$2,8 miliar atau sekitar Rp42,9 triliun.
Hui merupakan pemilik mayoritas saham Evergrande Group, kepemilikan sahamnya mencapai 9,3 miliar saham atau 70,72% dari total saham, berdasarkan data dari Refinitiv. Selain Hui, istrinya, yakni Ding Yumei juga menjadi pemilik terbesar saham Evergrande dengan kepemilikan saham mencapai 791,25 juta saham atau 5,97%.
Sebelum memulai bisnis properti, Hui pernah bekerja sebagai teknisi di sebuah pabrik baja selama 10 tahun, pasca selesai kuliah, pada tahun 1982.