Profil NVIDIA, Perusahaan Raksasa yang Akan Bangun Pusat AI di Solo

Amelia Yesidora
Oleh Amelia Yesidora - Safrezi Fitra
5 April 2024, 16:45
NVIDIA
Instagram @nvidia
NVIDIA

Dalam catatan Fortune, perusahaan ini berdiri hanya dengan modal US$ 40 ribu di rekening bank mereka. Belum ada nama NVIDIA kala itu karena para pendiri belum menemukan nama yang cocok. “Jadi kami menamakan seluruh file kami dengan NV alias next version,” kata Huang pada Fortune.

Untuk mencari nama NVIDIA, ketiga lelaki ini mencari kata apa yang dimulai dengan dua huruf tersebut: NV. Akhirnya mereka menemukan kata latin invidia yang berarti kecemburuan. Nama itu bertahan hingga tiga dekade kemudian. 

Produk pertama NVIDIA adalah kartu multimedia untuk PC bernama NV1 yang lahir pada 1995. Pada tahun ini gim tiga dimensi mulai menarik perhatian masyarakat. Kartu itu tidak terjual laris, namun NVIDIa tetap menghadirkan teknologi baru di rilisan berikutnya hingga berhasil mencapai penjualan. 

Barulah pada 1999, NVIDIA menghadirkan unit pemroses grafis alias graphics processing unit (GPU) pertama di dunia bernama GeForce 256. Dalam laman resmi perusahaan, inilah chip yang membuka babak baru teknologi dan mengubah industri komputasi. 

Pada tahun yang sama, NVIDIA melantai di Nasdaq dengan kode NVDA. Tepat pada 22 Januari 1999, mereka menawarkan saham di harga US$ 12 atau setara Rp 180 ribu. 

Semakin Sukses dengan AI

Graphic card terjual laris manis hingga berhasil menopang sebagian besar pendapatan perusahaan. Kendati demikian, bukan lini bisnis ini yang menggoda investor Wall Street, tapi kecerdasan buatan. Melansir Forbes, bahkan perusahaan teknologi besar seperti Google, Microsoft, Facebook, dan Amazon membeli chip NVIDIA dalam jumlah besar untuk pusat data mereka. 

Laman NVIDIA mencatat era AI modern dimulai pada 2012 dengan AlexNet. Teknologi ini semakin berkembang, sehingga kini ada empat lini bisnis NVIDIA, menurut laman resmi perusahaan. Mulai dari arsitektur, industri teknologi, gim, hingga perusahaan dan pengembang.

Produk di bidang arsitektur ini seperti NVIDIA Volta, bisa dikembangkan untuk customer experiences, kendaraan nirawak, hingga pemberantasan kanker. Selain itu, ada juga produk pusat data. Proyek lain yang juga dikembangkan NVIDIA adalah Earth-2, kembaran digital bumi untuk memprediksi perubahan iklim. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...