Strategi E-Commerce Merebut Pasar Belanja Online Saat Normal Baru

Cindy Mutia Annur
13 Juni 2020, 16:13
tokopedia, bukalapak, blibli, shopee, ecommerce, virus corona, pandemi corona, covid-19
Donang Wahyu|KATADATA
Ilustrasi, seorang pria berbelanja barang elektronik di salah satu situs online. Perusahaan e-commerce menyiapkan strategi khusus untuk merebut pasar saat normal baru.

Riset Facebook dan Bain & Company menunjukkan belanja online tetap menjadi tren saat normal baru. Perusahaan e-commerce seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee, hingga Blibli pun menyiapkan sejumlah strategi untuk merebut pasar. 

CEO Tokopedia William Tanuwijaya mengatakan perusahaan melihat beberapa kebiasaan masyarakat yang berubah secara permanen saat new normal, termasuk kebiasaan berbelanja online. Oleh karena itu, dia mengajak pelaku usaha untuk bergabung di platformnya.

Advertisement

"Kami mengajak lebih banyak pegiat usaha yang masih offline sepenuhnya untuk mengadopsi kanal online lewat platform kami," ujar William kepada Katadata.co.id, Jumat (12/6) malam.

Terdapat tiga prioritas dalam strategi baru Tokopedia. Pertama, memastikan masyarakat dapat memenuhi berbagai kebutuhan dari rumah. Hal itu meliputi ketersediaan produk, harga terjaga dan kemudahan pengiriman lewat peningkatan layanan bersama para mitra logistik dan fitur Bebas Ongkir.

Prioritas kedua yaitu menjaga perputaran roda ekonomi Indonesia dengan memastikan para penjual dapat terus berbisnis melalui Tokopedia, serta memastikan mereka yang baru memulai bisnis daring bisa mendapatkan kemudahan.

Sebagai upaya membantu pemerintah, prioritas ketiga Tokopedia yaitu ikut mendorong pemulihan ekonomi yang tengah melambat karena pandemi. Sebagai ekosistem besar yang mencakup transaksi dari berbagai industri lewat kemitraan, Tokopedia berharap strategi itu dapat mengakselerasi pemulihan ekonomi negeri.

(Baca: Tokopedia Siapkan Empat Jurus Sambut Normal Baru di Tengah Pandemi)

(Baca: Grab Ramal UMKM Ramai-ramai Beralih ke Layanan Digital Saat New Normal)

Menanggapi riset Facebook dan Bain & Company, William mengatakan media sosial akan selalu menjadi media informasi dan komunikasi yang efektif. "Namun, marketplace seperti Tokopedia akan menjadi media transaksi yang aman dan paling efektif untuk mengembangkan bisnis," ujar dia. 

Apalagi, ia menjelaskan, Tokopedia merupakan sebuah ekosistem terintegrasi. Mitra penjual yang membangun bisnis di platformnya tidak perlu mengecek akun bank secara manual untuk melihat pelanggan yang sudah membayar dan menerima pembayaran dengan metode apapun.

Begitu pula dengan dukungan logistik, William mengatakan, layanan itu terintegrasi di platformnya. Sehingga hampir mustahil menjalankan bisnis online dengan ratusan atau ribuan pesanan per hari lewat media sosial.

"Tetapi, hal itu akan menjadi sangat efektif melalui sistem marketplace seperti Tokopedia," ujar William.

Meski begitu, dia menyebut para mitra penjualnya bisa mempromosikan produk dan toko online di platfrormnya lewat media sosial."Jadikan media sosial sebagai kanal informasi dan komunikasi kepada pelanggan dan Tokopedia sebagai dapur usaha online," ujar William.

Head of Corporate Communications Bukalapak Intan Wibisono mengatakan perusahaan bakal fokus menyediakan lebih banyak kebutuhan dasar konsumen. Selain itu, pihaknya bakal lebih berupaya memberikan harga yang kompetitif bagi konsumen.

"Kami ingin memastikan bahwa kami memiliki kategori yang cukup pada Stock Keeping Unit (SKU) yang ditawarkan. Kami pun secara aktif memastikan harga terbaik bagi pengguna kami," ujar Intan kepada Katadata.co.id, Jumat (12/6). 

Selain itu, Intan melanjutkan, perusahaan terus meningkatkan metode pembayaran dan layanan logistik di platformnya agar dapat menjangkau seluruh konsumen. Bukalapak optimistis strategi yang diterapkan bakal membawa perusahaan ke posisi yang lebih kuat setelah pandemi. 

Menanggapi riset Facebook dan Bain & Company, Intan mengatakan perusahaan masih melihat antusiasme dan peningkatan aktivitas berbelanja di platformnya. "Seperti dalam dua bulan terakhir, kami mencatat adanya kenaikan transaksi hingga double digit dibandingkan Ramadan tahun lalu," ujar dia. 

Adapun kategori produk yang paling diminati pada Ramadan tahun ini yaitu fesyen pria, anak-anak, beserta kategori makanan seperti kurma, parcel Lebaran dan kue Lebaran. Selain itu, perlengkapan beribadah dan bahan -bahan makanan seperti beras dan minuman instan juga banyak dicari.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement