Mandiri Sekuritas Percepat Pembukaan Rekening Efek Menjadi 10 Menit
PT Mandiri Sekuritas meningkatkan layanan pembukaan akun rekening efek secara online, melalui aplikasi Mandiri Online Securities Trading (MOST).
Dengan peningkatan ini, proses pembukaan rekening efek di Mandiri Sekuritas hanya butuh waktu 10 menit dari sebelumnya memakan waktu satu hari kerja.
Dalam siaran pers, Rabu (15/4), Direktur Mandiri Sekuritas Theodora VN Manik mengatakan, peningkatan ini dilakukan untuk memfasilitasi investor ritel Mandiri Sekuritas yang mayoritas melakukan transaksi secara digital. Apalagi, 60% investor ritel Mandiri Sekuritas berada pada segmen usia muda, antara 20-30 tahun.
Menurutnya, generasi milenial yang berinvestasi melalui layanan digital, memiliki karakter digital minded, efisien, dinamis, dan ingin serba cepat. Karakter seperti ini perlu difasilitasi, sehingga Mandiri Sekuritas pun meningkatkan layanannya.
"Layanan Online Account Opening yang baru ini, memenuhi kebutuhan karakter tersebut," kata Theodora dalam siaran pers, Rabu (15/4).
(Baca: Investor Makin Aktif, Analis Nilai Pasar Modal Tak Terpengaruh PSBB)
Data Mandiri Sekuritas mencatat, sepanjang kuartal I 2020 terdapat 126.000 investor individu atau retail, naik 26% dari kuartal I 2019 yang sebesar 100.000 investor. Dari total investor tersebut, 80% bertransaksi secara digital melalui aplikasi MOST.
Layanan pembukaan rekening efek secara online ini dapat dilakukan menggunakan smartphone dengan tiga langkah. Pertama, mengisi data diri, kemudian mengunggah dokumen yang diperlukan seperti KTP, swafoto dengan KTP, dan NPWP. Terakhir, melakukan tanda tangan digital untuk pembukaan rekening investasi dan rekening efek.
Theodora menjelaskan, pembukaan rekening efek online di Mandiri Sekuritas semakin cepat karena menggunakan teknologi baru dengan pendekatan machine learning. Beberapa teknologi terbaru yang digunakan Mandiri Sekuritas adalah pemindai teks atau optical character recognition (OCR) dan facial recognition.
"Dengan adanya layanan Online Account Opening, kami barharap dapat berkontribusi dalam meningkatkan inklusi pasar modal di Indonesia serta membantu masyarakat meraih kemapanan di masa depan,” ujarnya.
(Baca: Menanti Rebound Saham BNI Seperti Ketika Krisis 2008)