Ada Damai Dagang AS-Tiongkok, IHSG Naik 0,45% Didorong Emiten Tambang

Happy Fajrian
16 Desember 2019, 13:25
Karyawan berdiri di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (13/12/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari Jumat (13/12/2019) ditutup menguat ke zona hijau, IHSG berada di level 6.197,32 atau men
ANTARA FOTO/Reno Esnir
Karyawan berdiri di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG). IHSG sesi I Senin (16/12) naik 0,45% ke level 6.225,49 seiring damai dagang AS-Tiongkok.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) menutup perdagangan sesi I siang ini, Senin (16/12), naik 28,17 poin atau 0,45% ke level 6.225,49 seiring dengan meningkatnya optimisme pasar karena Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok telah menyepakati perjanjian dagang tahap I.

Kendati demikian, hasil akhir perjanjian dagang tahap I diperkirakan tidak akan mampu menaikkan pasar secara signifikan. Apalagi Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis data neraca perdagangan Indonesia yang kembali defisit pada November 2019, yakni mencapai US$ 1,33 miliar.

“Yang terjadi pada kesepakatan dagang tahap I adalah penundaan pengenaan tarif dan pemotongan tarif. Padahal keinginan Tiongkok adalah adanya penghapusan tarif,” kata Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee.

Dalam kesepakatan dagang tahap I, AS batal menerapkan tarif impor kepada Tiongkok pada 15 Desember 2019. Tarif impor rencananya dikenakan kepada barang Tiongkok senilai US$ 160 miliar, antara lain smartphone dan mainan.

(Baca: AS-Tiongkok Sepakat Damai Dagang Tahap I, IHSG Diramal Melemah)

AS juga akan menurunkan tarif dari 15% menjadi 7,5% persen kepada beberapa barang Tiongkok senilai US$ 120 miliar. Namun, tarif impor sebesar 25% kepada barang Tiongkok senilai US$ 250 miliar tetap akan berlaku.

Sementara itu, Tiongkok telah setuju untuk meningkatkan pembelian produk pertanian Amerika Serikat senilai US$ 40 miliar, tetapi ini masih bawah target yang diingkan Presiden AS Donald Trump senilai US$ 50 miliar.

Sementara itu bursa saham Asia lainnya hingga berita ini ditulis mayoritas bergerak lebih rendah. Indeks Hang Seng turun 0,38%, Kospi turun 0,07%, Nikkei turun 0,04%, dan Strait Times relatif stagnan dengan turun tipis 0,09 poin. Hanya indeks Shanghai yang bergerak positif naik 0,14%.

Menurut data RTI Infokom, total transaksi saham pada sesi I hari ini baru mencapai 3,72 triliun dari 4,52 miliar saham yang ditransaksikan sebanyak 319.033 kali oleh investor. Sebanyak 200 saham naik, 182 saham turun, dan 135 saham lainnya tidak bergerak alias stagnan.

(Baca: Kesepakatan Dagang Tahap I AS-Tiongkok Rampung, Berikut Perinciannya)

Investor asing pada sesi I siang ini membukukan pembelian bersih saham (net buy) sebesar Rp 151,34 miliar di seluruh pasar. Saham yang menjadi buruan investor asing yakni Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan catatan net buy sebesar Rp 264,6 miliar.

Kinerja positif IHSG terutama ditopang oleh saham-saham sektor pertambangan, yang dipimpin oleh Adaro Energy Tbk (ADRO) yang naik hingga 5,35%, Indika Energy Tbk (INDY) naik 6,47%, Medco Energi International Tbk (MEDC) nail 5,17%, serta Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) naik 4,07%.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...