Cemas Gagal Bayar Utang Korporasi, Investor Asing Jual Saham Bank BUMN

Image title
12 Oktober 2019, 05:00
IHSG Ditutup Naik
ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA
Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (11/10/2019).

Moody's beranggapan perang dagang AS-Tiongkok perlambatan pertumbuhan ekonomi dan tensi geopolitik menjadi momok yang dapat menekan pemasukan perusahaan dan berujung pada melemahnya kemampuan perusahaan untuk membayar utang-utangnya.

(Baca: Lampu Kuning Utang Korporasi di Tengah Ancaman Resesi Dunia)

Tercatat ada dua negara di kawasan itu yang memiliki risiko tertinggi, yaitu Indonesia dan india.
“Di belakang dua negara itu adalah Singapura, Malaysia, dan Tiongkok yang memiliki risiko tidak kalah besar,” kata analis Moody’s Rebeca Tan pada awal pekan lalu.

Lembaga pemeringkat itu melakukan tes tekanan menggunakan asumsi penurunan laba sebesar 25% sebelum bunga dan pajak atau EBITDA. Perusahaan-perusahaan yang kinerjanya merosot otomatis akan sulit dalam mencicil utang-utangnya.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan rasio kredit bermasalah bruto (Non-Performing Loan/NPL gross) perbankan nasional selama tiga bulan berturut-turut terus menanjak. Pada Juni 2019, NPL bruto industri perbankan berada di level 2,5% kemudian naik 0,5% pada Juli 2019 menjadi 2,55%. Terakhir, pada Agustus 2019 NPL bruto kembali naik menjadi 2,6%.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiaatmadja menyebutkan, penyebab kenaikan NPL perbankan adalah kasus gagal bayar kredit di sejumlah perusahaan besar yang melibatkan beberapa bank nasional. Salah satu contohnya adalah kasus gagal bayar bunga obligasi anak usaha PT Duniatex dan restrukturisasi kredit PT Krakatau Steel Tbk di sejumlah bank nasional. Tren kenaikan rasio kredit bermasalah perbankan terlihat pada grafik Databoks berikut ini.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...