Listrik Mati Terus Berlanjut, Transaksi Bursa Saham Berjalan Normal
Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan perdagangan efek tidak mengalami gangguan meski sejak Minggu (4/8) siang hingga malam hari terjadi pemadaman listrik PLN di wilayah Jabodetabek dan sebagian Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Direktur Utama BEI Inarno Djajadi menjelaskan, saat listrik di beberapa kawasan tersebut padam Minggu (4/8), server perdagangan efek di data center tetap normal dengan indikator hijau. "Artinya, siap untuk beroperasi secara normal," kata Inarno kepada katadata.co.id, Senin (5/8).
(Baca: Listrik Padam Lebih dari 10 Jam, Ini Penjelasan PLN)
Dia menuturkan, server dan data center merupakan komponen yang penting dalam perdagangan efek, sehingga BEI harus memiliki mesin pembangkit listrik sendiri atau generator set (genset) untuk mengantisipasi beberapa situasi tak terduga, seperti kejadian pemadaman listrik kemarin.
Sebelumnya, pemadaman listrik lebih dari 10 jam terjadi di beberapa daerah di Jawa, termasuk DKI Jakarta. Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengatakan, pemadaman itu terjadi akibat adanya gangguan sistem transmisi Ungaran dan Pemalang sebesar 500 Kilo Volt (KV).
Executive Vice President Corporate Comunication dan CSR PLN I Made Suprateka mengatakan, gangguan itu menyebabkan transfer energi listrik dari timur ke barat gagal dan diikuti trip seluruh pembangkit di sisi tengah dan barat Jawa.
(Baca: Bursa Luncurkan Dua Indeks Baru pada 23 Agustus)
Dampaknya, aliran listrik ke Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), sebagian Jawa Barat dan Jawa Tengah mengalami pemadaman. "Kami mohon maaf sebesar- besarnya untuk pemadaman yang terjadi. Saat ini upaya penormalan terus kami lakukan," kata I Made dalam keterangan resmi, Minggu (4/8).
Hingga Senin pagi (5/8), beberapa wilayah di Jabodetabek masih mengalami pemadaman listrik.