Induk Usaha SCTV Siap Akusisi 3 Aset Digital Emtek, Termasuk KapanLagi
PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) segera merealisasikan rencana akusisi tiga perusahaan yang berada di bawah naungan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK). Ini merupakan transaksi afiliasi karena Emtek juga membawahi SCMA.
Ketiga perusahaan yang bergerak di bidang media digital tersebut yaitu PT KapanLagi Dot Com Networks (KapanLagi Youniverse/KLY), PT Vidio Dot Com (Vidio.com), serta PT Binary Ventura Indonesia yang memiliki 60% saham PT Estha Yudha Ekatama (EYE Corp.). Akuisisi ketiga perusahaan ini rencananya akan dieksekusi akhir bulan ini.
SCMA telah mendapatkan restu dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) soal akusisi tersebut. RUPSLB yang diadakan di SCTV Tower, Jakarta, Kamis (16/5) juga untuk permintaan restu Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement.
Private placement yang bakal mereka lakukan merupakan langkah untuk mencari pendaan dalam mengakusisi tiga perusahaan milik EMTK. Hasilnya, RUPSLB tadi memberi lampu hijau untuk melakukan private placement maksimal sebesar 10% yang bisa dilaksanakan dalam tempo waktu 2 tahun.
(Baca: Raup Laba Rp 1,4 T di 2018, Surya Citra Media Tebar Dividen Rp 742 M)
Namun, untuk proses akusisi, private placement yang bakal dieksekusi hanya 1% yang targetnya dilakukan pada bulan ini, dengan investor strategis yang siap menyuntukan modal adalah induk mereka sendiri, yaitu EMTK. "Untuk private placement, saat ini belum ada investor strategis selain EMTK yang bisa diungkapkan sekarang," kata Direktur Utama SCMA Sutanto Hartono usai RUPST.
SCMA akan membeli saham ketiga perusahaan tersebut dari EMTK melalui share swap agreement pada harga Rp 2.446 per saham atau lebih tinggi dari harganya saat ini Rp 1.615 per saham. Total nilai transaksi akusisi ketiga perusahaan ini mendekati 1 kali book value atau sekitar Rp 360 miliar.
Sutanto mengatakan, dengan masuknya tiga perusahaan tersebut ke dalam SCMA, maka mempermudah mereka untuk memberikan multiple platform kepada pengiklan. Sehingga, konten dan pesan dari iklan atau kampanye, akan lebih komprehensif disampaikan kepada pemirsa maupun potential consumer.
(Baca: Induk SCTV akan Akuisisi 3 Media Digital, Investor Diminta Tahan Saham)
"Tentu saja, salah satu yang sekarang dibicarakan tentang online adalah growth iklan yang masuk ke media digital tersebut," kata Sutanto.
Dia mengatakan, bisnis pertelevisian selama ini pendapatan terbesar untuk pendapatan, memang berasal dari iklan. Untuk itu, SCMA ingin melakukan ekspansi modal iklan, tidak hanya di industri televisi tapi juga di industri iklan secara keseluruhan. "Semua ini akan memudahkan SCMA untuk betul-betul menjadi penyedia layanan jasa kepada pengiklan secara lebih komprehensif," ujar Sutanto.
Meski ditargetkan proses akuisisi selesai bulan ini, namun hingga kahir tahun, kontribusi bisnsi baru mereka ini diperkirakan masih berkontribusi sekitar 10% kepada pendapatan mereka di akhir tahun 2019. Ada pun, mereka menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih tahun ini masing-masing 8% dan 10% dari tahun lalu.