IHSG Rebound, Berpotensi Terus Melaju Didorong Data Penjualan Ritel
Indeks harga saham gabungan (IHSG) naik 8,89 poin atau 0,14% ke posisi 6.434,62 pada pembukaan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (9/4) pagi. Hingga pukul 11.00 IHSG terus beranjak naik hingga ke posisi 6.478,73 atau naik 0,83%, atau sudah rebound sepenuhnya dari koreksi pada perdagangan kemarin.
Direktur riset Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan bahwa pergerakan IHSG hingga saat ini masih menunjukkan pola penguatan jangka panjang yang cukup besar di tengah gejolak nilai tukar dan harga komoditas yang masih berlangsung.
"Rilis data perekonomian tentang penjualan ritel yang disinyalir akan terdapat peningkatan, yang menunjukkan perekonomian dalam keadaan stabil diharapkan dapat membantu mendorong kenaikan IHSG dalam jangka pendek," papar William, Selasa (9/4).
Selain itu, cadangan devisa pada Maret 2019 naik US$ 1,2 miliar menjadi US$ 124,5 miliar. Naiknya cadangan devisa didorong oleh penerimaan devisa migas dan penerimaan valas lainnya. Cadangan devisa Maret ini juga menjadi yang tertinggi selama 11 bulan terakhir, atau sejak Mei 2018.
(Baca: Investor Domestik 'Wait and See' Pemilu, IHSG Turun 0,75%)
Kenaikan cadangan devisa ini sedikit menyuntikkan optimisme kepada pelaku pasar. Kendati demikian, Kepala Riset Valbury sekuritas Alfiansyah dalam risetnya mengatakan sentimen pemilihan presiden (pilpres) 17 April mendatang masih menjadi sumber ketidakpastian di pasar.
"Siapa presiden sebagai pilihan rakyat Indonesia, sentimen tersebut dapat berdampak terhadap pergerakan IHSG beberapa hari kedepan," ujar Alfiansyah.
Berkebalikan dengan IHSG, mayoritas bursa utama Asia pagi ini bergerak di zona merah. Indeks Shanghai dan Kospi saat ini terkoreksi 0,03%, Nikkei turun 0,18%, serta KLCI turun 0,20%. Indeks yang bergerak di zona hijau yaitu Strait Times naik 0,20%, Hang Seng 0,24%, dan PSEi 0,54%.
Investor global juga bersikap 'wait and see' menantikan perkembangan Brexit, perundingan dagang Amerika Serikat (AS)-Tiongkok, serta pertemuan Uni Eropa-Tiongkok pada Rabu (10/4) besok untuk membahas tentang perdagangan. Selain itu investor juga akan mengantisipasi musim laporan keuangan triwulan I-2019 perusahaan.
(Baca: Ingin Dorong Ekonomi, Trump Tekan Bank Sentral AS Pangkas Suku Bunga)
Bursa saham utama AS pada penutupan perdagangan Senin (8/4) berakhir bervariasi. Indeks Dow Jones terkoreksi 0,32%, S&P 500 naik 0,1%, dan Nasdaq naik 0,19%. Kinerja bursa AS yang bervariasi ini dipengaruhi kekhawatiran investor terkait laporan keuangan perusahaan AS triwulan I-2019 yang diprediksi akan terkoreksi untuk pertama kalinya sejak 2016.