Lippo Karawaci Tuntaskan Penjualan Bowsprit dan First REIT Rp 2,2 T

Hari Widowati
27 Oktober 2018, 09:41
Lippo
Donang Wahyu | Katadata

(Baca: Jual Saham Pengembang Meikarta, Lippo Cikarang Raup Rp 2,35 Triliun)

Likuiditas Melemah

Sebelumnya, Moody's Investor Service memangkas peringkat utang Lippo Karawaci dari B2 menjadi B3 pada 18 September lalu. Lembaga pemeringkat itu juga merevisi prospek (outlook) perusahaan dari stabil menjadi negatif.

Menurut Wakil Presiden dan Analis Senior Mood's Jacintha Poh, penurunan peringkat utang itu mencerminkan ekspektasi Moody's terhadap pelemahan arus kas perseroan dalam 12-18 bulan ke depan. "Kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban utangnya akan tergantung pada kemampuannya mengeksekusi penjualan aset," ujar Poh dalam siaran pers.

Penjualan saham Bowsprit dan unit First REIT kepada perusahaan afiliasi dinilai tidak akan mengatasi pelemahan arus kas operasi Lippo Karawaci. Menurut hitungan Moody's, posisi kas perusahaan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga September 2019. Hal ini berdasarkan proyeksi tingkat penggunaan kas (cash-burn) sebesar Rp 1,1 triliun pada 2018 dan Rp 1,3 triliun pada 2019. Poh mengatakan, Lippo Karawaci juga menghadapi risiko refinancing karena likuiditas perusahaan tidak mencukupi untuk membayar utang jatuh tempo pada 2022 dan 2026 senilai total US$ 835 juta. 

Berdasarkan laporan keuangan Lippo Karawaci per 30 Juni 2018, posisi kas dan setara kas mencapai Rp 2,12 triliun. Angka ini turun jika dibandingkan posisi akhir 2017 sebesar Rp 2,54 triliun. Sementara itu, perusahaan memiliki liabilitas jangka pendek Rp 7,78 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 18,02 triliun.

(Baca: Lippo Sudah Alihkan 49,9% Saham Meikarta ke Perusahaan Luar Negeri)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...