Jual Saham Pengembang Meikarta, Lippo Cikarang Raup Rp 2,35 Triliun

Hari Widowati
Oleh Hari Widowati - Ihya Ulum Aldin
24 Oktober 2018, 20:20
Pembangunan Meikarta
ANTARA FOTO/Risky Andrianto
Pekerja beraktivitas di kawasan proyek pembangunan Apartemen Meikarta di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (16/10/2018). Proyek pengerjaan pembangunan kawasan Meikarta tetap berjalan usai KPK menetapkan Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin dan Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro menjadi tersangka kasus dugaan suap ijin proyek pembangunan Meikarta.

Beban pokok pendapatan Lippo Cikarang naik 8,7% dari Rp 439,1 miliar pada semester I 2017 menjadi Rp 477,3 miliar pada semester I 2018. Selain itu, beban usaha juga membengkak 47,67% dari Rp 135,1 miliar menjadi Rp 199,5 miliar per 30 Juni 2018.

Kinerja Lippo Karawaci

Setali tiga uang dengan Lippo Cikarang, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) yang merupakan induk usaha bisnis properti Grup Lippo, membukukan laba komprehensif periode berjalan sebesar Rp 2,47 triliun. Angka tersebut meningkat empat kali lipat dibandingkan periode yang sama 2017 sebesar Rp 600 miliar.

Adapun laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,14 triliun, tumbuh 135% periode yang sama tahun lalu.

Dalam siaran pers, manajemen Lippo Karawaci menyebutkan, lonjakan laba bersih ini terutama disebabkan oleh keuntungan atas dekonsolidasi MSU, anak usaha tidak langsung dari perusahaan. Nilai keuntungan bersih dari dekonsolidasi tersebut mencapai Rp 1,3 triliun.

Pada semester I 2018, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 5,6 triliun, naik 13% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pendapatan berulang (recurring income) tumbuh 12% menjadi Rp 3,7 triliun dan berkontribusi 67% terhadap total pendapatan perseroan. Bisnis healthcare menyumbang pendapatan Rp 2,8 triliun.

Pendapatan dari divisi usaha residential & urban development meningkat 17% menjadi Rp 1,8 triliun. Sementara pendapatan dari divisi komersial, yang terdiri atas mal retail dan hotel, hanya naik 3% menajdi Rp 376 miliar. Pendapatan divisi manajemen aset naik 9% menjadi Rp 522 miliar.

Presiden Direktur Lippo Karawaci Ketut Budi Wijaya mengatakan, kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia total sebesar 150 bps sepanjang 2018, ketidakpastian ekonomi global akibat perang dagang, dan tekanan pada rupiah berdampak buruk terhadap konsumen yang ingin membeli properti tahun ini.

"Kinerja perseroan pada semester I 2018 mencerminkan fokus kami pada efisiensi operasional di saat pasar properti sedang lesu," kata Ketut dalam siaran pers, di Jakarta, Rabu (24/10). Perseroan tetap optimistis terhadap fundamental pasar properti Indonesia jangka panjang dan fokus pada penciptaan nilai perusahaan yang berkelanjutan di tahun-tahun mendatang.

(Baca: Skandal Meikarta yang Menggoyang Pohon Bisnis Grup Lippo)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...