Semen Indonesia Incar Bisnis Mortar dan Bata Ringan

Hari Widowati
2 Mei 2018, 09:22
Semen Indonesia
Katadata | Arief Kamaludin

Seluruh belanja modal akan didanai oleh kas internal. Perseroan menghindari utang jangka panjang yang berasal dari penerbitan surat utang. Jika membutuhkan dana tambahan, perseroan lebih memilih mencari pinjaman dari perbankan yang dianggap lebih fleksibel. "Kalau obligasi, kami tidak bisa melunasi lebih cepat sebelum jatuh tempo. Kalau utang bank, bisa dipercepat pelunasannya," kata Doddy.

Pertumbuhan Penjualan

Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia Agung Wiharto memperkirakan pertumbuhan penjualan semen tahun ini sekitar 6%-7%. Angka ini sedikit di atas rata-rata pertumbuhan industri yang diproyeksikan sebesar 5%-6%. "Kelebihan pasokan di pasar semen domestik masih signifikan, tahun ini mencapai 32 juta ton," ujar Agung.

Hingga kuartal I 2018, perseroan mencatat volume penjualan semen sebesar 6,18 juta ton, naik tipis dibandingkan periode yang sama tahun lalu 6,11 juta ton. Nilai penjualan bersih Semen Indonesia hingga Maret 2018 mencapai Rp 6,62 triliun, tumbuh 3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, laba bersih perseroan tergerus 44% menjadi Rp 412 miliar. "Penurunan laba bersih sebagian besar disebabkan kenaikan beban bahan bakar (batu bara) dan perusahaan mulai membayar utang untuk proyek Indarung dan Rembang," ujar Agung. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...