BUMI Jual Saham Rp 35 Triliun, Saham Grup Bakrie Jadi Primadona

Martha Ruth Thertina
9 Februari 2017, 09:00
Saham KATADATA | Arief Kamaludin
Saham KATADATA | Arief Kamaludin

Seluruh dana tersebut direncanakan untuk membayar kewajiban utangnya. “Untuk pelunasan kewajiban utang terakumulasi perseroan sesuai keputusan PKPU (Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang),” begitu bunyi penjelasan dalam keterbukaan informasi BUMI.

Rights issue jumbo tersebut bakal dilaksanakan tidak lebih dari 12 bulan setelah RUPS digelar dan akan menjadi yang terbesar kedua dalam sejarah BEI. Sejauh ini, posisi teratas diduduki PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) yang melakukan rights issue sebesar Rp 40,12 triliun pada 2008 silam.

Saat ini, mayoritas saham BUMI dimiliki publik yaitu sebesar 70,57 persen, dan sisanya dimiliki Credit Suisse AG SG Branch selaku kreditur dengan jumlah 23,14 persen. Sisanya, PT Damar Reka Energi sebesar 6,28 persen. Para pemegang saham diperkenankan membeli lebih dulu saham tersebut jika tidak ingin sahamnya terdelusi sekitar 50,8 persen.

Analis First Asia Capital David Sutyanto berpendapat, penurunan harga saham BUMI dalam perdagangan hari Rabu bisa jadi berkorelasi dengan hasil RUPSLB. Kemungkinan, investor mengambil keuntungan (profit taking) dari momen tersebut. “Kalau saya melihatnya profit taking saja,” ujarnya.

Dia memandang aksi korporasi yang dilakukan BUMI sebagai hal positif. Pertimbangannya, pemegang saham dan kreditur memiliki hak yang sama untuk membeli saham baru itu terlebih dahulu. Persoalannya, harga saham baru itu dibanderol jauh di atas harga pasar sekarang yaitu Rp 926 per saham.

Di sisi lain, dengan melihat fundamental BUMI, David tidak merekomendasikan saham BUMI untuk investasi jangka panjang. Alasannya, harga saham perusahaan tambang ini masih akan fluktuatif atau volatile. Hal itu juga tercermin dari tingginya transaksi saham BUMI.

Alhasil, David hanya akan merekomendasikan saham ini untuk trader yang sudah paham celah perdagangan. “Kalau investor in a long run, lebih baik sedikit terlambat beli BUMI, menunggu sampai sudah confirmed (fundamental membaik),” ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...