Rupiah Menguat Berkat Rights Issue HM Sampoerna Hampir Rp 21 Triliun

Yura Syahrul
7 Oktober 2015, 12:01
bursa saham
Arief Kamaludin|KATADATA
bursa saham

Tujuan aksi korporasi HMSP ini untuk memenuhi persyaratan BEI yaitu pencatatan jumlah saham yang dimiliki investor publik minimal 50 juta saham  atau 7,5 persen dari total saham. Sebelum rights issue, pemegang saham pengendali HMSP adalah PT Philip Morris Indonesia (PMID) yang merupakan anak usaha Philips Morris International Inc., dengan kepemilikan 98,18 persen saham. Sedangkan publik cuma punya 1,82 persen saham HMSP.

Direktur HM Sampoerna Yos Adiguna Ginting menyatakan, PMID cuma akan mengeksekusi 600.640 saham baru yang menjadi jatahnya. “Sedangkan sebanyak 264,21 juta saham baru yang menjadi hak PMID akan dijual melalui suatu penawaran terbatas kepada investor institusional,” imbuhnya.

Kalau mengacu kepada jadwal rights issue dalam prospektus yang dipublikasikan HMSP bulan Agustus lalu, masa perdagangan, pembayaran dan pelaksanaan saham baru produsen rokok tersebut di BEI selama lima hari mulai 5 Oktober lalu hingga hari Jumat mendatang (9/10). Artinya, PMID dan investor institusi yang menyerap jatah saham baru PMID akan menukarkan uang dolarnya ke mata uang rupiah untuk membeli dan menyelesaikan pembayaran saham baru HMSP tersebut. Hal ini setidaknya berperan memperkuat nilai rupiah sebesar 5 persen sejak hari Senin lalu.  

Namun, menurut sumber Katadata, nasib rupiah masih menjadi tanda tanya setelah aksi korporasi itu rampung. Sebab, uang superjumbo hasil rights issue itu akan berpindah ke bank yang digunakan oleh HM Sampoerna. Kalau mengacu prospektus yang dipublikasikan HMSP, uang hasil penerbitan saham baru itu akan dipakai emiten saham berkode HMSP ini untuk modal kerja dan membayar sejumlah utangnya.

Sekadar informasi, HMSP mengalokasikan belanja modal tahun ini sekitar Rp 1,1 triliun. Sedangkan kewajiban utang perusahaan yang jatuh tempo tahun ini sekitar Rp 8,4 triliun.

Halaman:
Reporter: Yura Syahrul
    Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

    Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

    Ikuti kami

    Artikel Terkait

    Video Pilihan
    Loading...