Kerugian Garuda Bertambah Besar

Image title
Oleh
13 November 2014, 19:11
garuda-indonesia.jpg
KATADATA/

?Faktor depresiasi rupiah, serta masih tingginya harga bahan bakar juga ikut menekan profit. Mengingat biaya bahan bakar merupakan salah satu komponen biaya operasional terbesar, yaitu mencapai 40 persen,? ujarnya.

Kenaikan beban ini sangat tinggi ini menekan profitabilias Garuda. Hingga kuartal III-2014, perseroan membukukan kerugian usaha sebesar US$ 250,3 juta. Padahal perseroan masih membukukan laba usaha pada kuartal III-2013 sebesar US$ 29,4 juta.

Rugi bersih Garuda dalam Sembilan bulan tahun ini pun naik tinggi. Perseroan mencatat rugi bersih hingga US$ 219,5 juta, dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya US$ 15 juta. (Baca: Merugi, Garuda Cari Tambahan Modal)

Akibat kinerja yang turun, kepercayaan investor terhadap perseroan pun surut. Dalam tiga hari terakhir, harga saham perseroan terus turun. Pada 10 November 2014, saham Garuda masih di harga Rp 510 per saham, kemudian turun menjadi Rp 500 keesokan harinya.

Pada perdagangan kemarin, sahamnya kembali turun di harga Rp 499 per saham. Saat mengumumkan kinerjanya hari ini, saham Garuda kembali anjlok hingga 4,81 persen di harga Rp 475 per saham.

Halaman:
Reporter: Safrezi Fitra
Editor: Arsip
    Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

    Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

    Ikuti kami

    Artikel Terkait

    Video Pilihan
    Loading...