Asing Lepas Saham, IHSG Sesi Satu Berakhir di Zona Merah

Image title
27 Mei 2020, 13:00
Karyawan melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (20/5/2020). IHSG ditutup melemah 2,7 poin atau 0,06 persen di level 4.545,95.
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.
Ilustrasi. IHSG turun seiring aksi investor asing yang melepaskan portofolio saham.

Selain tudingan AS terkait penyebab wabah Covid-19 dan permintaan tanggung jawab Tiongkok, hubungan keduanya makin panas karena AS memasukan 33 perusahaan Tiongkok ke dalam daftar hitam. "Tentu saja hal tersebut membuat Tiongkok murka dan membuat kami semakin khawatir bahwa kesepakatan dagang tahap pertama bisa saja dibatalkan," kata Nico dalam risetnya.

Tiongkok pun akan mengambil langkah yang diperlukan untuk melindungi hak dan kepentingan perusahaan, sembari menjaga kedaulatan nasional. Negara itu tengah mempersiapkan serangan balik dengan menyiapkan daftar yang sama. Apple dan Qualcomm pun berpotensi masuk daftar hitam Tiongkok.

(Baca: Jokowi Bakal Berlakukan New Normal di Sejumlah Daerah, Ini Syaratnya)

Hubungan dua negara dengan ekonomi terbesar dunia saat ini pun dibumbui dengan memanasnya situasi Tiongkok dengan Hong Kong. Presiden AS Donald Trump mengaku bakal bereaksi sekuat tenaga terkait kesiapan Tiongkok memberlakukan secara efektif Rancangan Undang Undang keamanan nasional yang baru di wilayah pusat keuangan Asia itu.

"Mungkin yang punya kepentingan sudah gerah dengan wabah virus corona, sehingga kurang seru kalau tidak menambah topping ke dalam permasalahan yang menurut kami sudah cukup banyak," kata Nico.

Dari dalam negeri, rencana pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar membawa harapan kembali berjalannya kegiatan ekonomi nasional setelah sempat terpukul pandemi Covid-19. Penerapan normal baru atau new normal dinilai dapat menjadi jalan tengah untuk menjaga ketahanan ekonomi nasional.

Namun, ada kekhawatiran karena masih tingginya angka terjangkit virus corona di dalam negeri. "Oleh sebab itu, kami menilai bahwa probabilitas kesuksesan saat ini masih di bawah 50%," kata Nico menambahkan.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...