Tiga Proyek Besar Properti di Balik Meroketnya Harga Saham Pollux 179%

Image title
28 September 2020, 18:31
Pollux, saham, properti, saham melonjak
www.technopolis-pollux.com
Ilustrasi. Proyek properti Pollux.

Lalu, sebesar 8,33% saham dipegang oleh UOB Kay Hian Pte Ltd dan sebesar 6,38% sahamnya dimiliki UOB Kay Hian (Hongkong) Ltd. Sementara, pemegang saham lain-lain hanya sebesar 0,27% dari total kepemilikan saham Pollux Properti.

"Pemegang saham lebih banyak institusi, bukan retail. Nah, jadi saya rasa akan lebih gampang untuk mengerek harga sahamnya tanpa harus membutuhkan dana yang besar," kata Sukarno menerangkan kepada Katadata.co.id.

Secara teknikal, Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai saham Pollux Properti memang bergerak di atas level support rata-rata lima hari, yaitu Rp 9.375 per saham. Hal ini membuatnya yakin, saham Pollux Properti akan melanjutkan penguatannya hingga akhir tahun. Estimasi target harganya ada di Rp 12.000 per saham pada akhir 2020.

"Namun, dalam waktu dekat, berpotensi memasuki masa jenuh karena harga sahamnya sudah menguat secara signifikan," kata William.

Lipsus Properti 1
Pembangunan perumahan Millennium City di Jl. Raya Dago, Kabasiran, Kec. Parung Panjang, Bogor, Jawa Barat, Kamis (10/9/2020). (Adi Maulana Ibrahim|Katadata)

Kinerja 2020 Diproyeksi Terpuruk karena Covid-19

Pollux Properti memiliki target mampu mengantongi pendapatan mencapai Rp 595,3 miliar sepanjang 2020. Namun, di tengah pandemi Covid-19 ini, proyeksi pendapatan tersebut turun 13,01% dibandingkan realisasi tahun lalu yang Rp 684,33 miliar.

"Penurunan target pendapatan ini dikarenakan adanya pandemi Covid-19 dan pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sehingga mempengaruhi permintaan terhadap produk properti kami," kata Direktur Pollux Properti Lie Iwan Aliwayana.

Ia menjelaskan, target pendapatan itu diproyeksi berasal dari pengakuan pendapatan lanjutan atas booking sales yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya sampai 2019 senilai Rp 428,63 miliar. Sementara, pendapatan atas penjualan yang baru terjadi 2020 diproyeksi senilai Rp 166,67 miliar.

Pendapatan lanjutan yang berasal tahun-tahun sebelumnya, terdiri dari beberapa yaitu proyek World Capital Tower di daerah perkantoran DKI Jakarta senilai Rp 5,55 miliar, proyek Chadstone Cikarang senilai Rp 227,48 miliar, dan dari proyek Meisterstadt di Batam yang diperkirakan menghasilkan Rp 195,61 miliar.

Sementara, proyeksi pendapatan atas penjualan yang baru dibukukan tahun ini di proyek-proyek yang sudah disebutkan sebelumnya, yaitu World Capital Tower senilai Rp 1,17 miliar, Chadstone senilai Rp 80,41 miliar, dan proyek Meisterstadt menghasilkan Rp 85,09 miliar.

Iwan mengatakan, perusahaan diproyeksi mampu mengantongi laba kotor senilai Rp 243,01 miliar hingga akhir tahun. Dengan proyeksi itu, berarti laba kotor Pollux tahun ini anjlok hingga 24,9% dibandingkan realisasi tahun lalu senilai Rp 323,58 miliar.

Penurunan laba kotor itu karena proyeksi beban pokok pendapatan perusahaan senilai Rp 352,29 miliar tahun ini, turun hanya 2,34% dari 2019 senilai Rp 360,75 miliar. "Sehingga laba bersih tahun berjalan pada 2020 diproyeksi sebesar Rp 100,92 miliar, turun hingga 44,74% dari 2019 yang senilai Rp 182,62 miliar," kata Iwan.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...