Usai Anjlok Nyaris 3%, IHSG Awal Desember Diproyeksi Kembali Turun
Indeks harga saham gabungan (IHSG) diproyeksi kembali mengalami penurunan pada perdagangan awal bulan Desember, Selasa (1/12). Meski begitu, penurunan kembali indeks Tanah Air, tidak sedalam yang dialami pada perdagangan kemarin.
Pada perdagangan awal pekan, Senin (30/11), IHSG ditutup anjlok hingga 2,96% menyentuh level 5.612,42 pada perdagangan. Anjloknya IHSG tersebut dinilai karena adanya aksi ambil untung alias profit taking yang dilakukan pelaku pasar.
Aksi ini dilakukan karena dalam sebulan terakhir indeks sudah melaju cukup tinggi. Sejak awal November 2020 hingga penutupan perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (27/11), IHSG meroket hingga 12,77%.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan menilai IHSG hari ini bakal kembali turun. Berdasarkan analisisnya, area support ada di level antara 5.517 hingga 5.422. Sementara area resistance ada di rentang level antara 5.892 hingga 5.752.
Menurutnya, koreksi pada IHSG diperkirakan masih berlanjut dalam jangka pendek. Investor akan mencermati beberapa data perekonomian antara lain data manufaktur dan data inflasi. "Selain itu, investor perlu mencermati kenaikan angka kasus covid-19. Diperkirakan pelemahan ini hanya bersifat sementara," ujarnya melalui riset tertulisnya.
Menurutnya ada beberapa saham yang layak menjadi perhatian investor pada perdagangan hari ini, di antaranya saham PT PP Tbk (PTPP), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), dan PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS).
Hal yang sama juga disampaikan oleh Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang. Menurutnya, IHSG hari ini bakal kembali turun setelah kemarin investor asing melakukan profit taking. Meski begitu, penurunan diperkirakan hanya turun tipis.
"Selasa ini masih ada peluang IHSG turun tipis seiring turunnya DJIA sebesar 0,91% serta turunnya EIDO sebesar 4,06%," kata Edwin dalam risetnya.
Faktor negatif lain datang dari turunnya harga beberapa komoditas, seperti minyak yang turun 0,75%, emas turun 0,64%, nikel juga turun 2,25%, begitu pula dengan timah turun 1,43%, dan minyak sawit mentah (CPO) juga mengalami penurunan 0,82%.
Di lain pihak, satu-satunya komoditas yang harganya menguat dalam pantuan Edwin yakni batu bara sebesar 1,08%. "Sehingga berpotensi mendorong naik saham di bawah komoditas tersebut," kata Edwin.
Beberapa saham yang bergerak pada bisnis batu bara di antara PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Indika Energy Tbk (INDY), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).
Secara Teknikal, analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama juga menilai IHSG hari ini berpotensi kembali turun. Area support maupun resistance berada pada rentang level antara 5.529,96 hingga 5.695,53.
"Mengindikasikan adanya potensi koreksi lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke support terdekat," kata Nafan AJi dalam risetnya.
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), PT aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).