Vaksin Covid-19 Sudah Tiba, IHSG Naik 1,45% Ditopang Saham Farmasi
Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka melesat naik hingga 1,45% menyentuh level tertinggi 5.894,74 pada awal pekan ini, Senin (7/12). Kenaikan indeks ini menyambut 1,2 juta dosis vaksin corona tiba di Indonesia pada Minggu (6/12) malam.
"Vaksin menjadi pendorong IHSG pada hari ini karena vaksin Sinovac sebanyak 1,2 juta dosis sudah hadir di Indonesia dan 1,8 juta dosis vaksin diperkirakan tiba awal Januari 2021," Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus dalam riset paginya.
Ia mengatakan sentimen soal vaksin juga datang dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) yang pada Kamis pekan ini melakukan pertemuan. Ini memberikan potensi vaksin dapat diberikan segera di Amerika dalam kurun waktu 24 jam
"Ini akan menjadi booster untuk menjaga kekuatan dari ekspektasi dan harapan di masa depan," kata Nico.
Berdasarkan analisa secara teknikal, Nico melihat IHSG memiliki peluang bergerak menguat dan diperdagangkan pada level 5.734 hingga 5.960. Beberapa saham yang patut dipantau oleh investor di antaranya PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Tim riset Samuel Sekuritas Indonesia juga mengatakan kedatangan vaksin Covid-19 di Indonesia mampu mendorong kenaikan IHSG. "Sentimen dari optimisme vaksin inilah yang akan mendorong pergerakan pasar hari ini untuk menguat," kata tim riset tersebut.
Meski begitu, investor perlu waspada dengan sentimen negatif dari kasus harian Covid-19 yang masih terus bertambah. Dalam dua hari terakhir, penambahan kasus mencapai 12.116 kasus. Saat ini akumulasi kasus covid-19 berjumlah 575.796 kasus.
Ada pula sentimen dari perpanjangan penerapan status pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi di DKI Jakarta. Perpanjangan yang dilakukan oleh Gubernur Jakarta Anies Baswedan ini berlaku hingga 21 Desember 2020 mendatang.
Saham Farmasi Juara
Pada awal perdagangan hari ini, tercatat total volume saham yang diperdagangkan sebanyak 1,52 miliar unit saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 1,39 triliun berdasarkan data RTI pada pukul 09.05 WIB. Kenaikan indeks sejalan dengan 242 saham yang naik, sementara hanya 49 saham turun, dan 188 saham stagnan.
Sejalan dengan tibanya vaksin Covid-19 di Indonesia, saham-saham farmasi pun bergerak naik signifikan pada awal perdagangan. Saham-saham ini menduduki posisi sebagai top gainers versi RTI.
Seperti saham distributor alat kesehatan PT Itama Ranoraya Tbk (IRAA) yang menguat hingga 18,18% menjadi harga Rp 1.365 per saham hingga pukul 09.06 WIB. Begitu Pula dengan saham perusahaan farmasi BUMN, PT indofarma Tbk (INAF) yang pada saat bersamaan mampu naik hingga 17,4% menjadi Rp 3.980 per saham.
Saham farmasi milik pemerintah lainnya yang tercatat mampu naik signifikan adalah PT Kimia Farma sebesar 16,9% menjadi Rp 4.150 per saham. Saham farmasi swasta PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) juga dibuka naik meski tidak signifikan seperti saham-saham lainnya, hanya naik 2,03% menjadi Rp 1.505 per saham.
Vaksin yang datang semalam merupakan produksi Sinovac yang telah menjalani pengujian di Bandung sejak Agustus lalu. Tak hanya itu, jutaan vaksin serupa dijanjikan akan tiba di Indonesia awal Januari mendatang.
“Kami bersyukur vaksin tersedia artinya bisa mencegah Covid-19. Tapi untuk memulai vaksinasi perlu tahapan yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan pernyataan dalam Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (6/12).
Presiden mengatakan vaksin yang sama juga akan didatangkan Pemerintah pada Januari 2021. Selain vaksin jadi, pemerintah juga akan mendatangkan bahan baku 15 juta dosis vaksin bulan ini dan 30 juta pada Januari.
“Bentuknya adalah bahan baku curah dan akan diolah lagi oleh PT Bio Farma (Persero),” kata Presiden.
Meski demikian, Jokowi menekankan beberapa hal sebelum proses vaksinasi dilakukan. Pertama seluruh prosedur kesehatan harus berjalan baik demi memastikan efektivitas dan keselamatan masyarakat.
“Kedua, sistem distribusi ke daerah, peralatan pendukung, sumber daya manusia, serta tata kelola vaksinasi,” kata Jokowi.
Ketiga, Jokowi meminta seluruh masyarakat mengikuti pengumuman dan petunjuk petugas vaksinasi. Hal ini lantaran pemerintah tak mungkin melakukan imunisasi Covid-19 kepada seluruh penduduk secara serempak.
Keempat, mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta masyarakat tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M meski vaksin telah ada. “Mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak,” kata Jokowi.