Kinerja Merosot, ITMG Tetap Bagi Dividen 90% dari Laba Bersih

Lavinda
Oleh Lavinda
6 April 2021, 17:31
Ilustrasi batu bara.
ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/foc.
Ilustrasi batu bara.

Pemegang saham juga sepakat menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) independen baru untuk memeriksa laporan keuangan 2021 mendatang. Pemegang saham melimpahkan wewenang kepada dewan komisaris untuk menetapkan gaji dan tunjangan dewan direksi tahun buku 2021, serta paket remunerasi bagi anggota dewan komisaris.

Sepanjang 2020, Indo Tambangraya hanya mampu mengantongi pendapatan bersih senilai US$ 1,18 miliar atau setara Rp 16,59 triliun (kurs: Rp 14.000 per US$). Angka itu turun 30,9% dari pencapaian 2019 yang sebesar US$ 1,71 miliar.

Mayoritas pendapatan Indo Tambangraya berasal dari penjualan batu bara pada pihak ketiga, senilai US$ 1,07 miliar. Namun, sumber utama pendapatan perusahaan tersebut harus mengalami penurunan 29,08% secara tahunan.

Tingginya beban membuat penurunan laba kotor perusahaan cukup tinggi, hingga 39,04% menjadi US$ 199,15 juta tahun lalu. Akibatnya Indo Tambangraya hanya mampu mengantongi laba bersih senilai US$ 39,46 juta tahun lalu atau setara Rp 552,56 miliar. Laba bersih tersebut turun hingga 69,5% dibandingkan periode sama 2019 senilai US$ 129,42 juta.

Manajemen Indo Tambangraya mengatakan pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi permintaan global atas barang dan jasa. "Serta komoditas mineral dan supply chain," kata manajemen dalam laporan keuangan.

ITMG telah mengambil sejumlah langkah dalam menghadapi dampak Covid-19 terhadap kegiatan operasional. Namun, dampak jangka panjang pandemi hingga saat ini sulit untuk diprediksi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...