Jadi Sumber Penghasilan, Apa itu Cryptocurrency?
2. Litecoin
Litecoin merupakan mata uang digital yang hadir di awal peluncuran cryptocurrency. Litecoin hadir sebagai mata uang digital peer-to-peer yang membuahkan blok baru dengan tingkat kecepatan lebih tinggi tanpa memerlukan sistem komputasi yang kuat.
3. Bitcoincash
Bitcoincash hadir pada Agustus 2017 dari sekelompok orang yang kontra dengan aturan pada Bitcoin. Kendati tergolong pendatang baru, Bitcoincash menduduki posisi lima besar mata uang digital terbaik.
4. Dogecoin
Mata uang digital yang muncul pada 2013 silam ini merupakan turunan dari Litecoin. Mengusung maskot anjing Shiba Inu, jenis cryptocurrency ini disebut sebagai mata uang digital yang “bersahabat”. Gelar tersebut diberikan lantaran komunitas Dogecoin sering terlibat dalam berbagai kegiatan amal.
Selain itu, Dogecoin tercatat sebagai mata uang dengan nilai jauh di bawah Bitcoin. Untuk itu, jenis ini sering dipergunakan dalam transaksi-transaksi kecil.
5. Feathercoin
Dikembangkan oleh PeterBushnell, seorang IT officer di Brasenose College, Oxford University pada 2012 silam, Feathercoin menjadi jenis cryptocurrency bersifat open source.
Fungsi Crytocurrency
Ada berbagai fungsi cryptocurrency, di antaranya:
1. Transaksi Barang dan Jasa
Saat ini, ada beberapa toko, khususnya e-commerce yang menggunakan cryptocurrency sebagai mata uang pembayaran, seperti Amazon dan e-bay. Selain itu, beberapa hotel hingga restoran di luar negeri juga sudah banyak yang mulai menggunakan mata uang digital ini sebagai alat transaksi.
2. Investasi
Kendati termasuk dalam kateagori high risk, banyak di antara investor yang tergiur dengan keuntungan yang ditawarkan cryptocurrency. Tren investasi ini muncul di awal perilisan cryptocurrency. Banyak pengguna crypto membuat nilai mata uang digital ini melambung tinggi. Akibatnya, nilai cryptocurrency sangat fluktuatif.
Apa Itu Mining Cryptocurrency
Mining atau penambangan merupakan hal yang tak kalah penting dari fungsi cryptocurrency. Untuk melakukan penambangan, para pengguna diminta memecahkan puzzle cryptography untuk kemudian mengkonfirmasi transaksi dan mencatatnya dalam blockchain atau rantai blok.
Pemecahan teka-teki kompleks tersebut sangat tergantung pada daya komputasi tiap pengguna cryptocurrency. Semakin besar daya komputasi, maka peluang memecahkan teka-teki akan semakin besar. Untuk itu, banyak penambang menggunakan komputer super canggih yang terhubung dengan internet dengan koneksi memadai untuk memudahkan proses menambang.
Tren mining muncul lantaran setiap transaksi dengan mata uang digital tidak ada pihak yang memverifikasinya. Di sinilah para penambang mengambil peran blockchain atau rantai blok. Nantinya, setelah transaksi diverifikasi akan dikelompokan ke dalam rantai blok yang sudah terverifikasi.
Tingginya aktivitas penambangan membuat proses mining membutuhkan komputer canggih dengan daya komputasi tinggi. Dihimpun dari berbagai ulasan terkait bitcoin, saat ini banyak penambang yang menggunakan hardware ASIC (Application spesific Integrated circuit) dalam memecahkan teka-teki kompleks tersebut. Dengan ASIC, penghitungan dapat dilakukan cepat serta hasil yang banyak. Saat ini, seri ASIC termahal bica mencapai harga US$ 10 ribu atau sekitar Rp 143 juta.