Sempat Sentuh Level Tertinggi 2021, Bagaimana Gerak IHSG Awal Pekan?
Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat signifikan 1,02% ke level tertinggi sepanjang tahun ini 6.481, Jumat (8/10). Analis menilai indeks hari ini, Senin (11/10) berpotensi menguat meski berpotensi alami koreksi.
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG sedang mencoba untuk menembus ke atas level resistance yang ada di level 6.505. "Tapi, setelah mengalami rally yang kuat selama 2 pekan terakhir, maka perlu dipertimbangkan adanya potensi koreksi," katanya.
Berdasarkan analisisnya secara teknikal, level support IHSG hari ini berada di 6.379, 6.306, dan 6.247. Sementara, menurutnya level resistance indeks hari ini ada di level 6.505, 6.617, dan 6.686. Ivan mengatakan Moving average convergence divergence (MACD) masih menandakan masih terjadinya fase tren kenaikan.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Ketika menyentuh support, harga biasanya akan kembali ke atas karena peningkatan pembelian. Namun jika tembus, indeks akan terus turun untuk menemukan titik support baru.
Sebaliknya, resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar sehingga laju kenaikan terhambat.
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain Aneka Tambang (ANTM), Astra International (ASII), Charoen Pokphand Indonesia (CPIN), Indofood Sukses Makmur (INDF), dan Kalbe Farma (KLBF).
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan menilai IHSG hari ini punya potensi bergerak menguat dengan area resistance di level 6.533 dan 6.508. Sementara area support ada di level 6.447 dan 6.441.
Dia mengatakan bahwa investor masih mencermati hasil kongres Amerika Serikat serta rencana tapering oleh The Fed. "Dari dalam negeri investor akan menanti rilis data retail sales untuk bulan Agustus," kata Dennies.
Dennies merekomendasikan saham Wijaya Karya (WIKA), Perusahaan Gas Negara (PGAS), dan Adaro Energy (ADRO) untuk tahan (hold) jika sudah beli sebelumnya. Pasalnya, indikator teknikal dan sentimen sama-sama netral.
Selain itu ia merekomendasikan saham Indah Kiat Pulp & Paper (INKP) dan Barito Pacific (BRPT) untuk beli namun bersifat spekulatif. Indikator teknikal menunjukkan sinyal beli dengan sentimen negatif. Bisa juga sebaliknya, indikator teknikal negatif dengan sentimen positif.