Penjualan Tanah Lesu, Pendapatan Jababeka Turun 10%

Andi M. Arief
10 November 2021, 07:58
jababeka, pendapatan jababeka
ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/hp.
Jababeka mencatatkan, penurunan terbesar terutama terjadi pada penjualan tanah dari Kendal atau sebesar 56% dari realisasi Januari-September 2020 senilai Rp 628,5 miliar menjadi Rp 274,8 miliar.

Sementara itu, pendapatan dari infrastruktur air bersi, air limbah, dan pengelolaan kawasan industri naik 15% lantaran ada peningkatan volume penggunaan air bersih sekitar 9%.

Di sisi lain, pendapatan dari bisnis leisure & hospitality naik 7,94% menjadi Rp 69,3 miliar dari realisasi periode yang sama tahun lalu senilai Rp 64,2 miliar. Pertumbuhan itu disebabkan oleh peningkatan segmen bisnis lapangan golf yang tumbuh 6,66% menjadi Rp 44,8 miliar.

Akibat penurunan pendapatan pengembangan lahan, laba kotor perseoran tercatat turun 16%  menjadi Rp 634,7 miliar sepanjang Januari-September 2021. Meski demikian, penurunan margin laba kotor dapat ditahan di level 38% atau hanya turun 3% lantaran berhasil tertahan oleh pertumbuhan pendapatan pada lini bisnis infrastruktur.

Walaupun pendapatan turun, rugi bersih KIJA tercatat membaik dari Rp 171,1 miliar sepanjang Januari-September 2020 menjadi Rp 128,2 miliar. Perbaikan ini disebabkan oleh selisih kurs senilai Rp 75,8 miliar, atau lebih rendah 70,32% dari rugi kurs perseroan pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp 255,4 miliar.

Penurunan pendapatan dan laba kotor tetap berdampak pada pendapatan sebelum bunga, pajak, penyusutan, dan amortisasi (EBITDA) KIJA. EBITDA perseroan tercatat turun 26,49% dari Rp 609,5 miliar pada tiga kuartal pertama 2020 menjadi Rp 448 miliar.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...