IHSG Dibuka di Zona Hijau pada Awal Perdagangan 2022
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada pembukaan perdagangan hari ini(3/1). IHSG terus bergerak di zona hijau selama lima menit pertama di sesi pertama berjalan atau tumbuh 0,3% ke level 6.601.
Berdasarkan data RTI Infokom, IHSG menyentuh titik tertinggi pada beberapa menit pertama pembukaan ke posisi 6.6607. Indeks dibuka pada level 6.586 dari posisi penutupan minggu lalu 6.581.
Total saham yang diperdagangkan mencapai 1,37 miliar saham senilai Rp 459,16 miliar. Frekuensi perdagangan 74.758 kali.
Sebanyak 211 emiten bergerak ke zona hijau pada pembukaan hari ini. Sedangkan 168 emiten mencatatkan penyusutan harga saham.
Sebanyak 214 saham emiten lainnya bergerak stagnan selama lima menit perdagangan berjalan.
Investor asing melakukan pembelian bersih Rp 58,46 miliar. Sebanyak R p58,46 miliar di pasar regular, serta Rp 222 ribu di pasar negosiasi dan tunai.
Salah satu emiten yang diincar investor asing pada pembukaan yakni PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Dana asing yang masuk ke emiten telekomunikasi itu mencapai Rp 20 miliar.
Sedangkan dana asing tercatat keluar dari PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).
Investor asing melakukan penjualan bersih Rp 3,4 miliar terhadap ASII dan Rp 1,5 miliar ITMG.
Berdasarkan data Stockbit, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) tercatat masih menjadi emiten dengan pertumbuhan terbesar pada pembukaan hari ini. Harga sahamnya tercatat tumbuh 35% menjadi Rp 135 per lembar.
Sedangkan harga saham PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) susut lebih dalam dari pembukaan kemarin, yakni mencapai 7% menjadi Rp 1.860 per lembar.
Indeks LQ45 juga susut 0,21% dibandingkan posisi penutupan minggu lalu. Indeks LQ45 merupakan indeks yang berisikan 45 emiten paling likuid di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Ada tujuh indeks sektoral yang mencatatkan pertumbuhan, yakni sektor transportasi (0,06%), finansial (0,67%), infrastruktur (0,21%), cyclical (0,08%), non cyclical (0,56%), properti (0,09%) dan teknologi (0,25%). Adapun, sektor dengan penyusutan terbesar ada pada sektor industri (0,47%).
Selain itu, sektor industri dasar tercatat susut 0,56%, finansial 0,22%, dan kesehatan 0,11%.