Go Global, BSI Mulai Penetrasi Layanan di Timur Tengah

Padjar Iswara
Oleh Padjar Iswara - Tim Riset dan Publikasi
13 Mei 2022, 19:53
BSI Go Global
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.
Ilustrasi Bank Syariah Indonesia

Menurut Kartika, sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, Indonesia sudah sepantasnya memiliki representative office bank syariah di kawasan Timur Tengah.

Langkah tersebut menjadi katalisator utama bagi Indonesia untuk menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia.

“Ini merupakan momentum strategis karena kehadiran BSI di Dubai menjadi pintu masuk atau hub, yang menghubungan perbankan dan keuangan Indonesia dengan pusat-pusat keuangan syariah dunia,” ujarnya

.Langkah penting ini pun mempererat hubungan Indonesia dengan Uni Emirat Arab sebagai salah satu pusat investasi global. Dubai adalah pusat keuangan syariah global, dengan produk sukuknya, kata nya.

Kartika pun berharap BSI mengoptimalkan potensi bisnis di Dubai, menjadi jembatan penghubung antara Indonesia dan investor global untuk menginvestasikan dananya di proyek-proyek pemerintah.

Misalnya Ibukota Negara Baru (IKN), proyek strategis BUMN, dan proyek infrastruktur, serta industri keuangan yang berkelanjutan di Tanah Air.

Momentum ini pun seiring dengan posisi Indonesia sebagai pemimpin Presidensi G20 pada 2022.  Di mana pengembangan sistem keuangan yang berkelanjutan dengan menyalurkan pembiayaan ke industri hijau atau surat utang hijau akan sangat didorong dan diutamakan.

Terlebih Indonesia mempunyai potensi penerbitan surat utang hijau mencapai US$35,12 juta.

“Ini yang kami harapkan dari BUMN dan anak usahanya, tangguh, inovatif, agile, dan berorientasi global,” ujar dia.”Kami akan terus mendukung kiprah BUMN dan anak usahanya untuk terus berkembang agar dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi perekonomian nasional.”

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, CEO of DIFC Authority Arif Amiri mengatakan DIFC merupakan ‘rumah’ bagi banyak lembaga dan penasihat keuangan terkemuka dunia.

Dia menilai hadirnya representative office bank syariah terbesar di Indonesia merupakan kepercayaan besar dalam memperkuat kompetensi komunitas keuangan syariah global di DIFC.

“Hal ini memperkuat kompetensi kami untuk mendukung pertumbuhan pasar keuangan Islam sejalan dengan posisi Dubai sebagai ibukota global ekonomi Islam.

“Kami merasa terhormat untuk menyambut BSI yang akan membantu memenuhi tuntutan keuangan Islam yang berkembang di Timur Tengah dan Afrika,” ujarnya.

Fakta-Fakta Menarik
Kawasan Timur Tengah menawarkan potensi bisnis yang sangat besar. Pertama, haji dan umrah di mana Indonesia menjadi penyumbang jemaah haji terbesar yang mencapai 221 ribu jemaah per tahun (pada masa pracovid) dengan nilai uang sekitar Rp15,4 triliun.

Kedua, dari sisi perdagangan Indonesia memiliki volume yang signifikan dengan kawasan GCC. Khususnya dengan dua negara ekonomi terbesar di GCC, yakni Arab Saudi dan Uni Emirat Arab yaitu mencapai US$6,87 miliar per tahun atau setara Rp96 triliun (data 2020).

Ketiga dari segi diaspora Indonesia, terdapat 1 juta warga negara Indonesia yang tinggal dan bekerja di kawasan Timur Tengah.

Mengutip data Bank Indonesia pada 2019 di Arab Saudi terdapat 961 ribu orang Indonesia atau terbanyak di Kawasan Timur Tengah. Disusul oleh Uni Emirat Arab sebanyak 45 ribu.

Keempat, Dubai merupakan basis investor, tempat di mana pemerintah Indonesia menerbitkan semua Global Sovereign Sukuk di Nasdaq Dubai. Bahkan sekitar 30 persen investor Global Sukuk tersebut berasal dari kawasan Timur Tengah.

Kelima investment climate. Pasalnya, negara-negara di kawasan Timur Tengah saat ini sedang menggalakan proyek pembangunan dengan visi beyond oil development.

Dengan demikian, semakin banyak negara-negara di Timur Tengah khususnya GCC yang mulai melakukan diversifikasi pembangunan dari oil-based-revenue dengan non-oil based revenue khususnya dari aspek jasa (service based economy) dan karenanya akan semakin investment friendly.

Selain potensi bisnis tersebut, DIFC merupakan financial center yang mature, ramah terhadap investasi serta memiliki kerangka hukum dan regulasi berstandar internasional.

DIFC merupakan pusat keuangan terkemuka di Timur Tengah, Afrika, dan Wilayah Asia Selatan (MEASA) dengan cakupan total 72 negara yang kurang lebih memiliki total populasi 3 miliar penduduk dengan nominal PDB sebesar US$7,7 triliun.

DIFC pun memiliki rekam jejak selama 15 tahun dalam memfasilitasi arus perdagangan dan investasi di seluruh wilayah MEASA. Hal itu menjadikan Dubai sebagai penghubung dengan pasar Asia, Eropa, dan Amerika.

Dengan visinya mendorong masa depan keuangan, DIFC saat ini memiliki lebih dari 3.292 perusahaan yang terdaftar yang berfokus pada banking services (investment, corporate dan private), capital markets (equity, debt, derivatives, dan commodity trading), asset management and fund registration, reinsurance, Islamic finance, serta back office operations.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...