RUPST Bank Syariah Indonesia Setuju Bagi Dividen Rp757 Miliar

Padjar Iswara
Oleh Padjar Iswara - Tim Riset dan Publikasi
28 Mei 2022, 10:08
RUPST BSI Setuju Bagi Dividen
BSI
Wadirut 1 BSI Ngatari, Direktur Utama BSI Hery Gunardi, Komisaris Utama BSI Adiwarman Azwar Karim, Wakil Komisaris Utama BSIMuhammad Zainul Majdi, dan Komisaris Independen BSI Komaruddin Hidayat saat memulai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Syariah Indonesia Tbk (27/5). RUPST setuju BSI bagi dividen Rp18,41 per lembar saham.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar 25 persen dari laba bersih perseroan atau sekitar Rp757 miliar kepada pemegang saham. RUPST juga menyetujui Negara Republik Indonesia memiliki saham Seri A Dwiwarna di perseroan.

Selain itu, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BSI juga menetapkan sebesar 20 persen laba bersih perseroan untuk tahun buku 2021 disisihkan sebagai cadangan wajib perseroan. Adapun 55 persen dari laba bersih tahun lalu dialokasikan sebagai laba ditahan.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi menjelaskan sepanjang tahun lalu pada tahun pertama sejak merger pada 1 Februari 2021, BSI mampu menunjukkan kinerja solid dengan membukukan laba bersih sebesar Rp3,02 triliun, naik 38,45 persen secara Year on Year (yoy).

“Atas dasar pencapaian kinerja yang solid tahun lalu, BSI memutuskan membagikan dividen tunai sebesar 25 persen atau senilai Rp757 miliar,” kata dia.”Adapun sebesar 20 persen disisihkan sebagai cadangan wajib dan sisanya sebesar 55 persen dialokasikan sebagai laba ditahan.”

Secara rinci besaran dividen yang akan dibagikan kepada para pemegang saham, yakni Rp757.051.214.975. Dividen yang akan dibagikan ini sekurang-kurangnya ekuivalen dengan Rp18,41 per lembar saham.

Hery menambahkan bahwa pemberian dividen payout ratio sebesar 25 persen tersebut mempertimbangkan komitmen BSI untuk terus memberi nilai kepada shareholder dan menghadirkan value kepada stakeholder melalui rencana ekspansi bisnis ke depan.

“Keputusan tersebut juga mengindikasikan dukungan yang kuat dari pemegang saham kepada manajemen untuk mengakselerasi rencana ekspansi bisnis perusahaan,” ujar Hery.

Hery pun menekankan dengan kinerja yang terus tumbuh, BSI semakin siap menjadi “Energi Baru untuk Indonesia”. Karena itu, perbankan syariah diharapkan mampu menjadi prioritas & kompetitif, bukan hanya sebagai alternatif layanan perbankan yang dipilih masyarakat.

Sejalan dengan momentum pertumbuhan ekonomi, kata dia, manajemen optimistis kinerja BSI akan terus membaik.

“Ke depan, kami akan terus memacu pengembangan bisnis dan layanan agar dapat memenuhi ekspektasi seluruh stakeholder perseroan," ujarnya.

Selain pembagian dividen tunai, dalam RUPST para pemegang saham juga menyetujui perubahan anggaran dasar perseroan seiring langkah pemerintah untuk memasukan saham Seri A Dwiwarna ke BSI.

Saham Seri A Dwiwarna ini merupakan saham khusus Negara Republik Indonesia yang memberikan hak istimewa pada pemegang saham, di antaranya menyetujui persetujuan rapat umum pemegang saham serta menyetujui perubahan permodalan perusahaan.

“Kami berharap adanya saham Dwiwarna ini semakin memperkuat BSI untuk menjadi motor bagi kemajuan industri keuangan syariah nasional,” kata Hery.

Pada kesempatan ini, Bank Syariah Indonesia juga mengumumkan hasil RUPS Tahunan Tahun Buku 2021 di Wisma Mandiri lantai 11 Jakarta Selatan.

Sebanyak enam agenda acara yang diputuskan dalam RUPS Tahunan ini, yaitu persetujuan laporan keuangan tahun buku akhir Desember 2021, persetujuan penggunaan laba bersih tahun 2021, remunerasi direksi, dan komisaris dan Dewan Pengawas Syariah 2022.

Lalu juga, persetujuan penunjukkan kantor akuntan publik, persetujuan perubahan susunan Dewan Pengawas Syariah, dan persetujuan perubahan anggaran dasar.

Adapun keputusan agenda keenam secara rinci adalah:
a. Menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan:
1) Penerapan klasifikasi saham pada Perseroan menjadi Saham Seri A Dwiwarna yang merupakan saham dengan hak istimewa dan Saham Seri B yang merupakan saham biasa atas nama;
2) Reklasifikasi satu saham milik Negara Republik Indonesia dalam Perseroan menjadi satu Saham Seri A Dwiwarna dan seluruh saham yang dimiliki pemegang saham lain menjadi Saham Seri B, dengan detail sebagaimana telah ditayangkan.

b. Menyetujui untuk mengubah pasal-pasal Anggaran Dasar Perseroan terkait dengan keputusan butir (1) di atas, dan oleh karenanya menyusun kembali seluruh ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan.

c. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi dengan hak substitusi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan berkaitan dengan keputusan enam agenda RUPS Tahunan Perseroan, termasuk menyusun dan menyatakan kembali seluruh Anggaran Dasar Perseroan dalam suatu Akta Notaris.

Selanjutnya menyampaikan kepada instansi berwenang untuk mendapatkan persetujuan dan/atau tanda penerimaan pemberitahuan perubahan Anggaran Dasar Perseroan.

Selain itu juga melakukan segala sesuatu yang dipandang perlu dan berguna untuk keperluan tersebut dengan tidak ada satu pun yang dikecualikan, termasuk untuk mengadakan penambahan dan/atau perubahan dalam perubahan Anggaran Dasar Perseroan tersebut jika hal tersebut dipersyaratkan oleh instansi yang berwenang.

Dalam RUPST tersebut, pemegang saham juga memutuskan untuk mengangkat Bob Tyasika Ananta sebagai Wakil Direktur Utama (Wadirut) BSI. Sebelumnya Wadirut BSI dijabat dua direksi, yaitu Wadirut I BSI Ngatari dan Wadirut II BSI Abdullah Firwan Wibowo.

Pemegang saham BSI juga memutuskan mengangkat Zaidan Novari menjadi Direktur Wholesale Transcation Banking menggantikan Kusman Yandi. Selain itu mengangkat Moh. Adib menjadi Direktur Treasury & International Banking, serta mengangkat Ngatari sebagai Direktur Retail Banking.

Selain itu, pemegang saham BSI juga memutuskan untuk mengangkat Mohammad Nasir sebagai Komisaris Independen menggantikan posisi Bangun Sarwito Kusmulyono, serta mengangkat Nizar Ali sebagai Komisaris.

Adapun susunan komisaris perseroan menjadi :
• Komisaris Utama/Independen: Adiwarman Azwar Karim
• Wakil Komisaris Utama/Independen: Muhammad Zainul Majdi
• Komisaris Independen: Komaruddin Hidayat
• Komisaris Independen: Mohamad Nasir*
• Komisaris Independen: M. Arief Rosyid Hasan
• Komisaris: Masduki Baidlowi
• Komisaris: Imam Budi Sarjito
• Komisaris: Sutanto
• Komisaris: Suyanto
• Komisaris: Nizar Ali*

Adapun susunan direksi perseroan menjadi sebagai berikut:
• Direktur Utama: Hery Gunardi
• Wakil Direktur Utama: Bob Tyasika Ananta*
• Direktur Wholesale Transaction Banking: Zaidan Novari*
• Direktur Retail Banking: Ngatari
• Direktur Sales & Distribution: Anton Sukarna
• Direktur Information Technology: Achmad Syafii
• Direktur Risk Management: Tiwul Widyastuti
• Direktur Compliance & Human Capital: Tribuana Tunggadewi
• Direktur Finance & Strategy: Ade Cahyo Nugroho
• Direktur Treasury & International Banking: Moh. Adib*

Adapun susunan dewan pengawas syariah :
• Ketua : Dr. KH. Hasanudin, M.Ag
• Anggota : Dr. H. Mohamad Hidayat, MBA, MH
• Anggota : Dr. H. Oni Sahroni, M.A
• Anggota : Prof. DR. KH. Didin Hafidhuddin, MS

* efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas Penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan serta memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Perubahan susunan pengurus perseroan tersebut juga diharapkan semakin mendukung akselerasi bisnis BSI sehingga mendukung langkah pemerintah dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional.

Hal tersebut di antaranya melalui berbagai program strategis BSI, baik penyaluran pembiayaan untuk sektor usaha kecil dan menengah (UMKM) atau dukungan pembiayaan kepada aktivitas usaha yang mengedepankan prinsip lingkungan (green financing) sebagai komitmen BSI dalam menerapkan prinsip Environment, Social dan Governance (ESG).

“Kami meyakini keputusan pemegang saham ini akan menjadikan pengurus perseroan semakin solid dan mampu membawa BSI semakin berperan dalam pertumbuhan perbankan syariah untuk go global,” kata Hery.

Sepanjang triwulan I- 2022, BSI mencatat penyaluran pembiayaan sebesar Rp177,51 triliun,  tumbuh 11,59 persen year on year (YoY). Dengan komposisi pembiayaan konsumer tumbuh 20,73 persen, pembiayaan mikro tumbuh 22,42 persen, dan gadai emas tumbuh 8,96 persen.

Adapun untuk pembiayaan keuangan berkelanjutan, per Maret 2022, BSI telah menyalurkan sebesar Rp55,96 triliun, atau sekitar 31 persen dari total portofolio pembiayaan perusahaan.

Tak hanya itu, BSI juga berkomitmen untuk terus mendukung peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah nasional, salah satunya melalui strategi transformasi digital.

BSI akan secara aktif melakukan transformasi digital untuk memenuhi kebutuhan layanan dan transaksi keuangan nasabah. “Salah satunya melalui pengembangan mobile banking, di mana kami tengah menyiapkan super apps,” ujar Hery.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...