IHSG Sesi I Turun 0,52% Jelang Pengumuman Suku Bunga Acuan BI
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,52% atau 36,41 poin ke level 6.947 pada penutupan perdagangan sesi pertama hari ini, Kamis (23/6). Indeks dibuka melemah di level 6.978 dan sempat menyentuh angka tertinggi di level 6.995.
Seiring dengan turunnya IHSG, mayoritas indeks sektoral juga mengalami koreksi dipimpin oleh sektor transportasi yang turun sebesar 3,22%. Adapun, saham sektor transportasi yang mengalami koreksi cukup dalam yakni PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) yang turun 6,90% atau 220 poin menjadi Rp 2.970 per saham dan PT Hasnur Internasional Shipping Tbk (HAIS) turun 5,13% atau 12 poin menjadi Rp 222 per saham.
Sektor energi juga mengalami koreksi sebesar 1,93%, sektor industri dasar turun 1,52%, sektor teknologi turun 0,98%, sektor industri turun 0,79%, sektor keuangan turun 0,52%, sektor properti turun 0,35% dan sektor konsumer primer juga mengalami koreksi sebesar 0,30%.
Sementara itu, tiga sektor lainnya justru bergerak naik yakni, sektor infrastruktur naik 0,93%, sektor kesehatan naik 0,48% dan sektor konsumer non primer naik 0,24%.
Pada perdagangan sesi pertama hari ini, terdapat 157 saham yang harganya bergerak naik. Kemudian, 336 saham turun, dan sebanyak 167 saham harganya tidak bergerak. Adapun, sebanyak 17,24 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp 9,06 triliun dan telah ditransaksikan sebanyak 813.023 kali.
Saham yang menempati urutan teratas dalam top gainers adalah PT Bima Sakti Pertiwi Tbk (PAMG) yang menguat 21 poin atau 25,93% menjadi Rp 102 per sahamnya. Sementara yang menempati top losers yaitu PT Satria Mega Kencana Tbk (SOTS) dengan koreksi sebesar 6,94% atau 20 poin menjadi Rp 268 per saham.
Kinerja IHSG mengalami penurunan berkebalikan dengan bursa-bursa di kawasan Asia yang mayoritas berada di zona hijau yakni, Nikkei 225 Index tercatat naik 0,01%, Hang Seng Index naik 1,65%, Shanghai Composite Index naik 0,97%, serta Strait Times Index naik 0,65%.
IHSG hari ini diperkirakan akan melemah dan bergerak di rentang 6.888 - 7.074. CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, mengatakan pola gerak IHSG saat ini akan dibayangi beberapa faktor, di antaranya sentimen penetapan suku bunga acuan dalam rapat dewan gubernur Bank Indonesia, volatilitas pasar global dan regional, serta volatilitas harga komoditas.
"Adapun, penopang pergerakan IHSG lainnya masih berasal dari kondisi ekonomi dalam negeri yang stabil," kata William dalam risetnya, dikutip Kamis (23/6).