Bursa Asia Menghijau, IHSG Malah Melemah 0,38% ke Level 7.016

Syahrizal Sidik
27 Juni 2022, 16:32
Bursa Asia Menghijau, IHSG Malah Melemah 0,38% ke Level 7.016
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc.
Ilustrasi pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.

 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada perdagangan awal pekan ini, Senin (27/6) dengan pelemahan 0,38% ke posisi 7.016,05.

Data perdagangan menunjukkan, nilai transaksi harian di pasar modal Tanah Air mencapai Rp 12,54 triliun dengan volume sebanyak 21,45 miliar saham dan frekuensi sebanyak 1,20 juta kali.

Sebanyak 249 saham bergerak naik, 262 saham lainnya melemah dan 173 saham bergerak mendatar. Adapun, nilai kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) berada di level Rp 9.168,07 triliun.

Saham-saham yang paling banyak dibeli investor hari ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp 654,4 miliar, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Rp 590,7 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 576,3 miliar.

Selanjutnya, investor juga membeli saham PT Vale Indonesia Tbk (VALE) Rp 528,1 miliar, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) Rp 348,1 miliar, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Rp 328,9 miliar.

Kinerja IHSG tidak senada dengan laju bursa Asia yang berada di zona hijau. Indeks Nikkei, Tokyo naik 1,43%, indeks Hang Seng, Hong Kong juga naik 2,35%. Sedangkan, indeks Shanghai Composite dan indeks Straits Times menguat masing-masing sebesar 0,88%.

KB Valbury Sekuritas menyampaikan, pergerakan IHSG hari ini dipengaruhi berbagai sentimen baik di luar maupun dalam negeri.

Dari luar negeri, Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS). Hal itu terjadi karena kenaikan suku bunga Federal Reserve yang agresif mendinginkan permintaan tetapi memperkirakan bahwa Amerika Serikat akan secara terbatas menghindari resesi. 

Sedangkan, dari dalam negeri, Bank Dunia memprediksi perekonomian Indonesia akan tumbuh 5,1% di tahun 2022 dan naik menjadi 5,3% di tahun 2023. Proyeksi ini didasarkan pada beberapa faktor pendukung, seperti kepercayaan konsumen yang meningkat, nilai tukar perdagangan (terms of trade) yang lebih baik, dan lonjakan permintaan yang tertahan (pent-up demand).

"Pemulihan ekonomi Indonesia diperkirakan masih berlanjut meski di tengah situasi global yang semakin menantang," tulis KB Valbury, Senin (27/6).

Berikut ini daftar saham yang termasuk dalam jajaran top gainers:

 

1.PT Megapower Makmur Tbk (MPOW) 34,95%

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...