IHSG Diprediksi Naik, Analis Rekomendasikan Saham Bank & Infrastruktur

Patricia Yashinta Desy Abigail
21 Juli 2022, 06:10
ihsg, saham, bank indonesia
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nz
Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (31/3/2020).

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat terbatas ke level 6.721 - 6.956 pada perdagangan hari ini (21/7). Analis merekomendasikan sejumlah saham, termasuk bank dan infrastruktur.

CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya memprediksi, Bank Indonesia (BI) belum akan mengubah tingkat suku bunga dalam rapat selama 20 – 21 Juli. Hasil rapat itu bakal diumumkan pada hari ini (21/7).

Oleh sebab itu, emiten berfundamental kuat dinilai dapat menjadi pilihan mengingat kembalinya roda perekonomian di sektor riil. Sentimen ini akan memberikan dampak positif terhadap kinerja emiten, harga saham, dan pasar modal Indonesia. 

"Hari ini, IHSG berpotensi naik," kata William dikutip dari laporan tertulis, Rabu malam (21/7).

William pun merekomendasikan sejumlah saham yakni Astra Agro Lestari (AALI), Astra International (ASII), Alam Sutera Realty (ASRI), Telkom Indonesia (TLKM), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Central Asia (BBCA), Unilever Indonesia (UNVR), Wijaya Karya (WIKA), dan Kalbe Farma (KLBF). 

Sedangkan analis Bina Artha Sekuritas Ivan Rosanova menilai, IHSG masih memiliki peluang melanjutkan struktur koreksi sebelumnya, jika tetap ditutup di bawah 6.959.

Titik resistance IHSG hari ini diperkirakan ada pada posisi 6.959, 7.032, dan 7.068. Sedangkan titik support di level 6.800, 6.736, dan 6.612. 

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali tumbuh karena peningkatan pembelian.

Sedangkan resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya bakal ada aksi jual cukup besar hingga laju pertumbuhan harga tertahan.

Ivan merekomendasikan beberapa hal, yakni:

  • Hold or buy on weakness  pada saham Indah Kiat Pulp and Paper (INKP) pada rentang harga 7.300 - 7.450. 
  • Buy on weakness pada saham Tower Bersama Infrastructure (TBIG) dengan rentang harga 2.850 - 2.900
  • Buy on weakness pada saham Timah (TINS) dengan rentang harga 1.320 - 1.360
  • Trading buy pada saham Pabrik Kertas Tjiwi Kimia (TKIM) dengan rentang harga 6.200 - 6.300
  • Trading buy pada saham Unilever Indonesia (UNVR) dengan rentang harga 4.850 - 4.950

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...